Beredar Spekulasi soal Dokter di RSUD Bengkalis yang Positif Covid-19, Ini Penjelasan Tim GTPP

Beredar Spekulasi soal Dokter di RSUD Bengkalis yang Positif Covid-19, Ini Penjelasan Tim GTPP

RIAUMANDIRI.ID, BENGKALIS – Seorang dokter di RSUD Bengkalis inisial AN positif terinfeksi virus Corona (Covid-19) berdasarkan hasil swab pada tanggal 27 April 2020.

Banyak spekulasi yang beredar perihal positifnya dr. AN, apalagi yang bersangkutan memiliki riwayat banyak kontak dengan orang. Terakhir ikut membagikan takjil yang digelar TP PKK Kabupaten Bengkalis beberapa jam sebelum ia dinyatakan positif tertular virus yang belum ada vaksinnya itu.

Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Bengkalis mencoba meluruskan berbagai informasi yang berkembang di masyarakat dengan menggelar konferensi pers di Posko GTPP Covid-19, Minggu (3/5/2020).


Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis, dr. Ersan Saputra didampingi Kabid Kesehatan Alwizar dan Ismunandar, sampai saat ini pihaknya belum mengetahui pasti penyebab awal, sampai dokter di RSUD Bengkalis ini positif terinfeksi covid-19.

“Maksudnya, apakah penularan tersebut berasal dari import transmisi atau dari transmisi lokal. Saat ini kita sedang berupaya untuk melacaknya,'' terangnya.

Pasca dr. AN dinyatakan positif terinfeksi covid-19, tim GTPP langsung turun melakukan rapid test terhadap 70 orang lebih yang saat itu ada kontak langsung dengan AN, dan hasil semuanya negatif, sehingga tidak masuk ODP. Sedangkan yang menerima takjil tak terlacak semua.

Dijelaskan, AN seorang dokter yang rajin dalam bertugas. Dia juga sebenarnya tidak menginginkan hal itu terjadi. Saat ini masih dalam perawatan tim medis di RSUD Bengkalis.

“Kalau dilihat secara fisik, AN ini tidak ada tanda-tanda terinfeksi covid-19 karena kondisinya sehat-sehat saja. Tidak ada sakit apapun,'' tarang Ersan.

AN dilakukan swab setelah melakukan perawatan terhadap PDP warga Desa Sungai Alam inisial NZ (59) yang akhirnya meninggal bebarapa pekan lalu.

AN dilakukan swab bersama 4 tim medis lainnya. Dari 4 orang dilakukan tes swab dua kali, semuanya negatif. Sedangkan AN dilakukan tes swab sampai 3 kali, karena tes pertama hasilnya eror, namun tes kedua negarif dan yang ketiga positif.

Artinya, dalam tes swab untuk AN yang pada akhir hasilnya positif ini sudah terputus dan tidak ada hubungannya lagi dengan PDP warga Sungai Alam yang telah meninggal karena hasil swabnya negatif.

Ditambahkan Ersan, ada sebagian yang menyebutkan AN terinfeksi covid-19 dari suaminya yang sebelumnya pulang dari Batam. Namun setelah dikonfirmasi memang ada pernah keluar kota, namun sudah lama.

Sebagian juga ada informasi dari luar, pasca AN dinyatakan positif terinfeksi covid-19, IGD di RSUD Bengkalis sampai dikosongkan. Sehingga untuk melakukan perawatan harus di lantai II.

“Perlu diluruskan, informasi ini tidak benar. IGD tidak dikosongkan dan pelayanan tetap berjalan sebagaimana mestinya. Meski begitu, apabila dalam pelayanan kami dalam beberapa hari terakhir kurang memuaskan, kami mohon maaf karena petugas RSUD saat ini berkurang lantaran ada sekitar 72 orang sedangkan menjalani karantina,'' tegasnya.


Reporter: Usman



Tags Bengkalis