Masker Scuba Bisakah Tangkal Corona? Ini Pendapat Dokter Paru
RIAUMANDIRI.ID - Masker scuba sangat populer belakangan ini, terutama sejak pemerintah dan organisasi kesehatan dunia (WHO) merekomendasikan pemakaian masker kain untuk mencegah virus corona atau Covid-19. Selain murah, jenis masker ini juga dinilai nyaman karena bisa melar alias stretch mengikuti bentuk wajah.
Tapi karena tipis dan hanya selapis, apakah cukup aman untuk menangkal virus corona? Dokter paru dari Omni Hospitals Pulomas dr Frans Abednego Barus, SpP, mengatakan, kemampuan proteksi masker semacam ini memang terbatas.
"Tingkat keamanan tetap di bawah masker standar bedah maupun N95," katanya saat dihubungi detikcom, Ahad (3/5/2020).
Faktanya, tidak semua orang mengenakan masker dalam kesehariannya untuk perlindungan semata. Beberapa orang memakai masker lebih untuk memenuhi peraturan terkait PSBB (pembatasan sosial berskala besar), misalnya saat hendak memasuki pusat perbelanjaan.
Dalam pencegahan virus corona, penggunaan masker kain saat beraktivitas di luar rumah juga harus diikuti dengan physical distancing atau jaga jarak aman sekitar 1-2 meter dan cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer. Asal anjuran-anjuran lainnya juga diikuti, dr Frans menilai masker scuba aman-aman saja digunakan.
"Nggak masalah asal jarak tetap jaga," tegasnya.
Masker scuba merupakan sebutan untuk masker kain dari bahan 'scuba' atau neophrene (polychloroprene), yang belakangan ini banyak sekali dijual di pasaran. Sebelum populer dipakai untuk masker, bahan neophrene banyak dipakai sebagai bahan untuk membuat pakaian penyelam scuba.