RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Pemerintah Kota Pekanbaru telah menetapkan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Penetapan status ini dijalankan setelah Kota Pekanbaru menjadi daerah terbanyak pasien positif virus corona (Covid-19) dibanding 11 kabupaten/kota se-Provinsi Riau. Tercatat 13 Pasien positif di Pekanbaru, dari 26 pasien yang tersebar di sejumlah daerah di Riau.

Dengan 13 pasien positif di Pekanbaru, menjadikan Ibu Kota Provinsi Riau ini sebagai daerah zona merah, atau daerah terjangkit Covid-19, setelah ditetapkannya PSBB oleh Pemko Pekanbaru.

Ke-13 pasien positif Covid-19 tersebut tersebar di beberapa kecamatan. Kecamatan Tampan terbanyak memiliki pasien positif, yakni 7 orang. Disusul Kecamatan Bukit Raya 2 orang, Tenayan Raya 2 orang, Sail 1 orang dan Kecamatan Limapuluh 1 orang.

“Tampan penyumbang daerah pasien positif terbanyak. Dan ini menjadi perhatain Pemerintah Kota dan dan Puskesmas di Tampan, harus ada lebih ditekankan yang zonanya lebih merah terutama di Pekanbaru,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Riau, dr Indra Yopi.

“Memang butuh data dan statistik demografi di kecamatan mana yang paling banyak. Saat ini di Kecamatan Tampan terbanyak, mungkin jumlah penduduk paling banyak harus ada analisanya. Perlu pencegahan yang lebih serius,” ungkap Yopi.

Lebih jauh dikatakan Yopi, dengan semakin meningkatnya pasien positif dan juga PDP serta ODP, Pemprov Riau juga mendorong kepada pemerintah kabupaten/kota, untuk mengikuti jejak Pekanbaru menetapkan PSBB. Karena jika hanya Kota Pekanbaru saja yang menetapkan PSBB, dikhawatirkan tidak akan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Peningkatan yang cenderung setiap hari bertambah, seharusnya menjadi pertimbangan kabupaten/kota lain. Dengan melakukan PSBB dapat mengontrol dan mendapatkan kendali agar tidak menyebar. Kembali kami mengingatkan masyarakat, tetap lalukan pembatasan, lebih baik di rumah, pakai masker, dan cuci tangan pakai sabun,” imbau Yopi.
 

Reporter: Nurmadi

Editor : Mohd. Moralis