Ketahui Bahaya Produk Hand Sanitizer Buatan Sendiri
RIAUMANDIRI.ID, SOLO - Di tengah mewabahnya virus corona, hand sanitizer dijadikan peluang bisnis oleh sebagian masyarakat. Meski telah mengikuti petunjuk WHO, produk hand sanitizer buatan sendiri tersebut perlu diwaspadai.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) telah merilis pembuatan hand sanitizer mengandung alkohol 96 persen atau isopropyl alcohol 99,8 persen, gliserol 98 persen, hidrogen peroksida 3 persen dan aquadest.
Dosen Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Heru Sasongkomenilai, mengatakan harus ada edukasi kepada masyarakat khususnya terkait penggunaan hand sanitizer. Sebab, hand sanitizer dengan produksi dan bahan yang tidak standar, berakibat pada tidak efektifnya produk tersebut sebagai antiseptik. Sehingga, percuma menggunakan hand sanitizer tersebut.
Heru menjelaskan, hal–hal yang membuat tidak efektif dari penggunaan hand sanitizer misalnya, kadar alkohol awal yang tidak sesuai standar yakni di bawah 60 persen pada saat pembuatan. Kemudian, penyimpanan hand sanitizer di bawah suhu tinggi mengakibatkan alkohol mudah menguap apalagi disimpan pada wadah yang tidak kedap. Serta pengenceran yang berlebihan pada hand sanitizer cair mengakibatkan kadar zat aktif menjadi turun.
"Hal-hal tersebut dimungkinkan terjadi mengingat sulitnya mencari bahan baku untuk membuat hand sanitizer. Pada produk hand sanitizer berbasis home made tidak ada quality control pada bahan, proses dan produk akhir sehingga kualitas dari produk yang dihasilkan masih dipertanyakan," katanya.
Oleh karena itu, produk dari industri resmi bisa menjadi pilihan utama bagi masyarakat karena sudah pasti diproduksi sesuai standard yang ditetapkan oleh BPOM RI.