Profesor Matematika Inggris Prediksi Setengah Penduduk Indonesia akan Terinfeksi Corona
RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Setengah dari populasi Indonesia diprediksi akan terinfeksi virus corona jika pemerintah tak kunjung memberlakukan lockdown. Hitung-hitungan itu dikemukakan profesor matematika asal Inggris, dengan mengambil Jakarta sebagai sampel daerah.
Hingga Jumat (27/3/2020), tercatat ada 1.046 kasus virus corona yang dikonfirmasi Indonesia dengan jumlah kematian mencapai 87 jiwa. Jumlah kematian ini membuat Indonesia mendapat predikat sebagai negara dengan death-rate tertinggi di dunia.
Media Inggris Daily Mail menyoroti bahwa pemerintah Indonesia hanya melakukan sekitar 2.000 tes covid-19 dari 270 juta jiwa yang mendiami negara ini.
Para peneliti percaya jika Indonesia melakukan pengujian dengan lebih luas, hasilnya jutaan orang diprediksi akan terinfeksi virus corona pada beberapa bulan mendatang.
Profesor matematika terapan di University of Essex di Inggris ini memperkirakan 50 persen penduduk Jakarta akan terinfeksi dalam 50 hari sejak kasus pertama dikonfirmasi pada 2 Maret lalu.
"Kami menggunakan Jakarta sebagai sampel dengan populasi sekitar 10 juta orang. Pada puncaknya, virus ini dapat menginfeksi 50 persen populasi," kata Profesor Susanto.
Prediksi itu, lanjut Susanto, bisa lebih parah jika pemerintah tak memberlakukan lockdown.
"Para peneliti biasanya berharap bahwa perhitungan mereka benar, tapi dalam kasus ini kami tidak ingin perhitungan ini benar," kata Profesor Susanto kepada The Australian.
Sementara itu, peneliti Iqbal Ridzi Elyazar dari Eijkman-Oxford Clinical Research Unit (EOCRU) mengatakan sekitar 70.000 warga Indonesia diprediksi akan terinfeksi virus pada akhir April.
"70.000 kasus mungkin terdengar menakutkan, tetapi itulah yang akan terjadi jika tak ditangani dengan tepat. Presiden telah mendesak publik untuk melakukan social distancing, dan kami harap semua orang mematuhinya sehingga bisa mengurangi waktu penggandaan," jelas Elyazar.
Ia dan timnya membandingkan tingkat kasus Indonesia dengan Iran dan Italia yang sama-sama memiliki level penyebaran virus yang cepat.
Elyazar memperingatkan, "Tingkat infeksi di Indonesia meningkat dua kali lipat dalam tiga hari terakhir. Semakin pendek waktu penggandaan, semakin berbahaya."
Kasus virus corona di Indonesia ini mendapat perhatian dari negeri tetangga Australia. Perdana Menteri Australia Kevin Rudd pun merilis pernyataan.
"Teman dan tetangga kita Indonesia yang berpopulasi 275 juta jiwa, sekarang berada di puncak bencana virus corona. Ini berdampak pada keamanan nasional bagi Jakarta dan Canberra. Ini akan membutuhkan solodaritas dan diplomasi yang tepat kedepannya," tulis Rudd melalui Twitter-nya (25/3/2020).
Seperti diketahui, Presiden Jokowi tidak akan memberlakukan lockdown di Indonesia. Menurutnya, lockdown bukan pilihan yang perlu diambil untuk menghadapi wabah Corona yang kekinian makin meluas di Tanah Air.