Bantu Beli APD Dokter, Ilustrator Pekanbaru Adakan Ngamen Ilustrasi
RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Ilustrator-ilustrator Pekanbaru bergabung dalam kegiatan "Ngamen Ilustrasi" demi menarik minat masyarakat berdonasi membantu pembelian kekurangan APD dokter yang kini tengah berperang melawan pandemi corona (covid-19) di Riau. Kegiatan ini secara teknis membolehkan siapa pun yang sudah berdonasi meminta dirinya diilustrasikan dalam bentuk kartun, karikatur, dan sebagainya.
Dede, inisiator kegiatan ini mengatakan, menggambar termasuk aktifitas paling baik agar tagar dirumahaja dan arahan pemerintah untuk social and physical distancing selama beberapa pekan bejalan tidak membosankan. Selain itu, ia juga berharap dengan memberikan hadiah berupa ilustrasi diri ke siapa saja yang berdonasi akan meningkatkan niat dan keinginan masyarakat membantu para dokter mengatasi covid-19.
"Kegiatan ini mencoba membantu kebutuhan para dokter, perawat, dan pejuang garda terdepan dalam penanganan pandemi covid-19, khususnya dalam pembelian APD keselamatan mereka," jelasnya kepada riaumandiri.id, Jumat (27/3/2020).
"Ilustrator yang bergabung dalam Ngamen Ilustrasi terdiri dari pemuda-pemuda public ground, mulai komunitas Komik Riau, anak-anak komunitas Sindikat Kartunis Riau (Sikari), dan beberapa ilustrator independen macam Paopunk dan saya sendiri," tambahnya.
Donasi dapat ditransfer ke rekening BRI 3358-01-053208-53-2 atas nama M. Ihsan Yurin. Setelah itu, bukti transfer harus dikonfirmasi ke Dede (0813-3217-0022). Setelah terkonfirmasi, barulah donatur boleh minta dibuatkan ilustrasi diri berupa kartun ataupun karikatur.
Hasil dari donasi yang terkumpul akan diserahkan ke IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Riau. Rekapan dari donasi nantinya akan dilaporkan ke publik secara berkala melalui akun Instagram _sinstesis.
"Donasi tetap kita serahin ke IDI. Cuma nanti donasinya akan dipecahin beberapa persen untuk pejuang covid-19 lainnya," pungkas Dede.
Ia juga menambahkan, "Sebenarnya kemarin IDI juga buka donasi, tapi aku rasa promosi yang mereka lakukan kurang pas. Makanya aku sebagai ilustrator, mau coba bantu mereka dengan apa yang aku bisa."
Barry Eko Lesmana, salah satu anggota komunitas Sindikat Kartunis Riau (Sikari) mengatakan, kegiatan seperti ini dulu sudah pernah dilakukan ketika bencana asap. Kala itu, ia menuturkan, para ilustrator menggalang dana untuk membantu orang-orang yang terpapar asap.
"Meskipun berbeda dengan bencana asap yang lalu, bencana corona ini saya pikir perlu penanganan khusus. Apalagi untuk orang-orang yang tidak punya privilages (kelebihan) bekerja di rumah, seperti ojek, pedagang asongan, dan orang yang harus kerja di luar rumah untuk dapat penghasilan. Ya saya mau ikut di gerakan ini karena inilah sumbangsih yang bisa saya lakukan sebagai ilustrator untuk membantu orang banyak," jelas Eko.
Senada dengan Eko, Ketua Komik Riau, Aris YT mengatakan di gerakan Ngamen Ilustrasi jilid pertama, yaitu ketika bencana asap, antusias dan donasi yang didapat cukup banyak. Bahkan donatur tidak hanya dari Riau saja, melainkan juga wilayah lain, bahkan Jakarta dan Jogja.
"Di Ngamen Ilustrasi jilid pertama waktu asap, ternyata antusiasnya banyak. Peminatnya bukan cuma dari Riau. Bahkan ada teman-teman dari Jakarta, Jogja juga. Akhirnya donasi yang terkumpul jadi banyak," ungkap Aris.
"Kita kan lihat para dokter dan garda terdepan melawan corona, nah makanya kita juga harus melawan corona ini dengan membantu para tenaga medis agar bisa bekerja lebih safety. Kita buka donasi, nanti hasilnya kita berikan untuk kebutuhan mereka," pungkasnya.
Salah satu ilustrator independen yang bergabung dalam Ngamen Ilustrasi, Paopunk berharap agar pandemi corona cepat berlalu. Ia menuturkan segala segmen kehidupan sudah kacau akibat wabah ini. Mulai dari ekonomi hingga rutinitas santai macam ngopi dan ngebeer.
"Kasus corona di Indonesia udah makin kacau. Menurutku dengan cara gotong royong begini, mungkin bisa meredakan virus menyebalkan ini. Mulai dari gotong royong menyadarkan masyarakat buat tidak nongkrong, main-main ke mall, sampai gotong royong ngumpulin dana. Nah, mungkin para ilustrator dengan cara inilah membantu menghadapi virus menyebalkan ini," ujar Pao.
Ia juga menambahkan, "Aku mau ikut kegiatan ini karena yang aku bisa cuma gambar. Mau bantu jadi tenaga kesehatan, dulu cuma pernah megang jarum, itu pun jarum mesin tato. Makanya aku pikir ya aku harus ikut. Biar bisa cepat nongkrong lagi, ngebeer lagi, ngopi lagi," tutupnya.
Reporter: M. Ihsan Yurin