Pemerintah Diminta Hentikan Impor Bawang Putih dari China
RIAUMANDIRI.ID, MAJALENGKA - Untuk memenuhi kebutuhan bawang putih di masyarakat, Indonesia masih harus impor dari luar negeri.
Saat ini, China menjadi negara asal bawang putih yang masuk ke Indonesia. Sementara China adalah negara tempat munculnya virus Corona, saat ini menjadi perhatian serius dunia.
Terkait fakta itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi mengingatkan pemerintah agar tidak hanya fokus pada satu negara. Demi melindungi kesehatan warganya, pemerintah bisa mengalihkan bidikan untuk mengimpor bawang butih dari negara lain.
"Bawang putih kan bisa nyari alternatif. Impornya bisa dari India atau bisa dari tempat lain. Nggak ada problem harus terfokus pada satu negara. Ya kita harus cermat dalam setiap impor untuk menjaga ketahanan masyarakat dari gangguan kesehatan berisiko tinggi," kata Dedi seusai menghadiri Sosialisasi UU Nomor 21 tahun 2019 di salah satu hotel di Majalengka, Kamis (12/3/2020).
Di luar dari impor, Dedi mengingatkan pemerintah terus menggenjot upaya peningakatan produksi bawang putih. Saat ini, jelas dia, beberapa daerah dinilai sudah bisa ditanami bawang putih dengan hasil yang cukup bagus.
"Yang berikutnya, Kementerian Pertanian juga harus terus meningkatkan bawang putih lokal. Yang sekarang mulai bisa tumbuh dengan baik di berbagai daerah, baik di Jawa Barat maupun di Jawa Tengah," ujar dia.
Terkait impor, Dedi menuturkan, untuk kebutuhan bawang putih hingga saat ini belum bisa ditinggalkan. Pasalnya, produksi bawang putih Tanah Air masih jauh dari angka ideal.
"Kalau impor, saya lihat belum bisa dihindari, karena produksi dalam negeri sekarang baru 15 persen. Artinya masih jauh menuju 100 persen. Masa saya harus melarang orang pakai bawang putih? Kan nggak mungkin," tutur Dedi.
"(Kendala belum terpenuhi) suhu udara. Kan harus 800 meter di atas permukaan air laut. Ya belum (terpenuhi), artinya teknologinya harus terus ditingkatkan," tandas mantan Bupati Purwakarta ini.