Limbah Kilang Sagu tak Dibuang ke Laut
SELATPANJANG (HR)- Pengusaha kilang Sagu diminta untuk tidak langsung membuang limbah dari kilang tersebut ke laut. Harus diproses terlebih dahulu dalam kolam penampungan, setelah dijamin aman baru dibuang ke laut, terutama limbah cairnya.
Limbah cair dari kilang sagu jika dibuang langsung ke laut atau ke sungai akan mempengaruhi kehidupan biota laut. Hal ini akan berdampak buruk terhadap kelangsungan hidup bebagai jenis biota laut. Seperti udang dan ikan yang menjadi sumber nafkah para nelayan.
Kenapa nelayan semakin jauh melaut ke tengah, sebab umumnya perairan atau dekat pantai populasi ikan sudah kian punah.
Tidak bisa dipungkiri limbah dari kilang sagu berpotensi mengurangi pertumbuhan berbagai jenis ikan di laut itu. Sehingga ikan bisa hidup setelah berpindah jauh ke perairan yang tidak terdapat kilang sagunya atau sumber terjadinya pecemaran laut.
Hal ini diungkapkan Ketua DPC HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia), Kepulauan Meranti H Amiruddin, kepada Haluan Riau di Selatpanjang, Senin (30/3) kemarin.
Amir mengatakan, persoalan ini merupakan jeritan para nelayan yang semakin lama populasi ikan di Meranti semakin punah. Sehingga mengancam masa depan para nelayan. Hal yang sama juga terjadi pada nelayan lainnya yang ada di berbagai daerah pesisir di Provinsi Riau.
Untuk itu diharapkan para pengusaha sagu atau pemilik kilang sagu di Meranti, tidak hanya mementingkan usaha sagunya saja. Melainkan diminta agar turut memikirkan masa depan para nelayan.
“Pengusaha diharapkan tidak semata-mata hanya memikirkan masa depan usahanya saja, namun juga berpartisipasi untuk menjaga kelestarian perairan kita itu," ujarnya.
Masyarakat terdiri dari berbagai pekerjaan dan profesi, salah satunya sebagian masyarakat menjadi nelayan. Cukuplah selama beberapa dekade lalu, seperti pengusaha kilang sagu tidak pernah peduli dengan laut.
Namun saat ini diharapkan memiliki perhatian khusus. Sehingga kondisi perairan kita akn kembali bergairah, dan nelayan dengan mudah mendapatkan ikan.
Jika hal ini tidak diindahkan, maka kehidupan nelayan secara perlahan akan mati kelaparan.
Kepada pemerintah juga diminta agar menegakkan aturan dengan tegas. Terhadap siapa saja yang melakukan pengrusakan lingkungan hidup agar dijatuhi sanksi tegas.
"Sebab laut lestari, atau lingkungan lestari, akan memberikan kehidupan berkelanjutan bagi generasi bangsa di masa datang,” tuturnya.(jos)