Begini Cara Unilak Dukung Pemerintah Cegah Kebakaran Hutan dan Lahan
RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Universitas Lancang Kuning (Unilak) berkomitmen untuk turut serta membantu pemerintah, kepolisian, TNI dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Riau.
Demikian disampaikan Rektor Unilak Dr Junaidi, SS, MHum saat memberikan sambutan pelatihan kebakaran dan lahan di Lapangan Bola Unilak, Selasa (25/2/2020). Turut hadir Wakil Gubernur Riau Edy Natar, Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi dan GM PT RAPP Wan Jack.
Pelatihan ini diikuti oleh 200 relawan tingkat mahasiswa, 50 security dan pegawai di lingkungan Unilak. Sementara materi pelatihan diberikan oleh Tim Fire Fighter PT RAPP.
Rektor Unilak Dr Junaidi di awal sambutannya mengatakan, kegiatan pelatihan ini dilakukan untuk mengimplementasikan dan mewujudkan MoU yang ditandatangani antara Universitas Lancang Kuning dengan Kapolda Riau dalam upaya penanggulangan karhutla.
"Di hari kedua para peserta akan berkunjung ke posko relawan karhutla di Kompleks Purna MTQ untuk mendaftar. Kami berharap kepada adek-adek mahasiswa untuk bisa bergabung dengan program relawan yang telah digagas oleh Pemerintah Provinsi Riau dan Polda Riau dalam penanggulangan kebakaran ini dan sistemnya sekarang sudah sangat canggih. Menurut saya adanya teknologi Dasboard Lancang Kuning yang digagas Polda Riau, yang memantau 24 jam kondisi atau keadaan hutan yang ada di Riau, sudah sangat bagus," papar Rektor.
Sementara itu, GM PT RAPP Wan Jack menyebutkan, dalam menjalankan operasionalnya, RAPP memiliki komitmen yang kuat untuk menanggulangi dan mencegah terjadinya karhutla. Salah satunya, RAPP telah mencanangkan kebijakan lahan tanpa bakar atau No Burn Policy pada tahun 1994. Kemudian, RAPP juga menginvestasikan sebesar 6 juta dolar Amerika Serikat untuk penanggulangan karhutla dengan biaya operasional sekitar 2 juta dolar Amerika Serikat per tahunnya.
"Kami menyadari bahwa investasi dalam pencegahan kebakaran melalui pendidikan dan membangun kemampuan merupakan tindakan yang lebih efektif daripada memiliki kemampuan pemadaman kelas dunia. Kami kemudian meyakinkan diri dan memilih untuk menjadi bagian dari solusi pencegahan karhutla," ujar Wan Jack.
Seperti kegiatan ini, katanya, akan memberikan edukasi dan pengetahuan kepada mahasiswa sebagai generasi muda harapan bangsa tentang pentingnya menjaga hutan dan lahan dari kebakaran.
"Mencegah lebih baik daripada memadamkan," kata Wan.
Saat ini, PT RAPP memiliki program Desa Bebas Api atau Fire Free Village sebagai wujud nyata aksi pencegahan karhutla sekaligus mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya membuka lahan dengan cara membakar. Program desa bebas api memiliki lima aktivitas salah satunya memberikan Penghargaan Desa Bebas Api, sebesar 100 juta rupiah bagi desa yang mampu mencegah wilayahnya dari karhutla. Reward yang diberikan berupa program infrastruktur sesuai kebutuhan masyarakat.