6 Siswa Tewas saat Susur Sungai, Bupati Sleman: Kecerobohan yang Berakibat Fatal!
RIAUMANDIRI.ID, Sleman - Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan kegiatan susur sungai yang dilakukan oleh pihak SMPN 1 Turi merupakan kecerobohan yang berakibat fatal. Menurutnya, kegiatan yang dilakukan di sungai saat musim hujan sangat berbahaya.
"Itu kecerobohan artinya melaksanakan kegiatan di sungai saat hujan itu sangat bahaya. Ini kecerobohan yang berakibat fatal," ujar Sri Purnomo saat ditemui wartawan di lokasi kejadian, Jumat (21/2/2020) malam.
Sri menyebut kegiatan pramuka banyak jenisnya dan bisa dilakukan di lingkungan sekolah. Pertimbangannya yakni faktor keselamatan.
"Pramuka kan banyak kegiatannya tapi kan bisa dilakukan di lingkungan kelas atau sekolah. Ketika di luar kelas dan ini berada di air jadi sangat bahaya sekali, buktinya ada banjir mendadak ada yang tidak bisa menghindar dan ada yang tidak bisa menyelamatkan diri ada enam siswa meninggal," urainya.
Sri mengaku belum mengetahui apakah ada pembina yang mendampingi saat kegiatan susur sungai yang dilakukan oleh SMPN 1 Turi. Dia memilih fokus pada pencarian korban.
"Ini kegiatan ekskul pramuka di SMP yang dilakukan serentak oleh sekolah itu. Saya belum tahu ada pendamping atau tidak, tapi ini dicari dulu yang belum ketemu kemudian dicek di rumahnya lima anak ini ada di rumah atau tidak," katanya.
"Ini sebagai pelajaran sangat mahal bagi Sleman dan masyarakat. Jangan sampai mengulangi kejadian seperti di SMPN 1 Turi ini," pesan Sri.
Berkaca dari kejadian ini Pemerintah Kabupaten Sleman akan melakukan evaluasi. Sri dengan tegas akan memperingatkan sekolah-sekolah agar tidak melakukan kegiatan susur sungai di musim hujan.
"Besok akan kita evaluasi sesegera mungkin, kami akan kumpulkan kepala sekolah di seluruh Sleman. Kami peringatkan kepada sekolah di Sleman jangan sampai mengadakan kegiatan seperti ini (susur sungai) pada musim hujan karena ini sangat berbahaya," tegasnya.
Dalam peristiwa ini dilaporkan ada enam siswa SMPN 1 Turi yang tewas. Sementara itu, lima orang masih dalam pencarian.
"Yang belum ditemukan lima orang," kata Kepala Basarnas DIY, Lalu Wahyu Efendi di lokasi kejadian, Jumat (21/2).