Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Riau Adakan Wisata Literasi
RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Riau akan menyelenggarakan wisata literasi. Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Rahima Erna saat memberi kata sambutan acara bedah buku Palung Tradisi di Ruang Bedah Buku Perpustakaan Wilayah Soeman HS Pekanbaru, Kamis (20/2/2020).
"Jadi kegiatan wisata literasi itu adalah kegiatan yang coba kita agendakan untuk satu tahun. Jadi hari-hari yang berkaitan dengan literasi, baik membaca, menulis, hari buku, hari puisi, semua sudah kita agendakan. Kita akan rayakan hari-hari itu," jelasnya.
Namun, Erna menyayangkan kinerja lambat pemerintahan dalam mendukung peningkatan literasi masyarakat. Salah satunya Erna mengatakan, di Riau idealnya musti memiliki 8.677 perpustakaan. Tapi saat ini angka itu belum tercapai. Maka, Erna menegaskan tahun ini pemerintah harus bisa membuat minimal 1.872 perpustakaan agar setidak-tidaknya, satu desa memiliki satu perpustakaan.
"Tentunya kalau infrastruktur untuk provinsi sudah cukup sebab sudah ada perpustakaan ini (Perpustakaan Soeman HS). Cuma paling kita harus senantiasa melengkapi koleksi dan meningkatkan pelayanan. Sekaligus meng-update buku-buku baik fisik maupun digital," ungkapnya.
Selain itu, pada saat memberi kata sambutan, Erna mengatakan bahwa semua kegiatan keliterasian dari komunitas-komunitas yang ingin bekerja sama dengan Perpustakaan Soeman HS bisa diakomodir. Namun, Perpustakaan Soeman HS tidak memiliki anggaran dana untuk membantu.
"Meskipun kita tidak punya anggaran, tapi kita punya gedung. Ada snack kecil-kecilan. Yang penting ada niat kebersamaan, insyaallahlah. Masak air putih, teh manis tidak ada. Yang penting ada niat memfungsionalisasi gedung ini. Semua kegiatan insyaallah akan kita dukung," ungkapnya.
Saat dikonfirmasi mengenai anggaran untuk kegiatan komunitas, Erna mengatakan sebetulnya dana ada, tapi kalau bisa jangan selalu bergantung pada pemerintah.
"Alokasi dana ada. Cuma, kan, tidaklah kita harus bergantung pada pemerintah. Yang penting gimana kita menggiatkan literasi dengan dukungan komunitas dan stakeholder. Pemerintah senantiasa mengalokasi. Enggak mungkinlah enggak ada," tutupnya.
Reporter: M. Ihsan Yurin