Pekerja Tol Pekanbaru-Dumai Tewas Tertimpa Crane, Menaker: Semua Harus Hati-hati
RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU – Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziyah angkat bicara terkait kasus kecelakaan kerja pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai yang menewaskan salah seorang pekerja sub kontraktor PT Hutama Karya, yakni PT Grant Surya Pondasi (GSP) pada Senin (10/2) lalu. Menaker menegaskan setiap perusahaan harus mengutamakan kesehatan keselamatan kerja (K3).
Kecelekaan kerja menewaskan Aprianto Manik (23) saat tengah melakukan seting alat berat di seksi IV Proyek Tol Pekanbaru-Dumai.
“Pembangunan infrastruktur kan memang juga tetap diteruskan Pak Jokowi. Jadi kita minta semua harus tetap hati-hati dan penerapan K3 harus tetap dilaksanakan,” ujar Menaker Ida Fauziyah, Jumat, usai acara bulan keselamatan kesehatan kerja, di PTPN V Pekanbaru, Jumat (14/2/2020).
Sementara itu, Plt Kadisnaker Riau, Jonli, menjelaskan pihaknya sudah menerima laporan terkait dengan meninggalnya salah seorang pekerja di pengerjaan jalan tol Pekanbaru-Dumai. Menurutnya, saat ini masih dalam proses pemeriksaan.
“Sekarang ini masih proses ya, nanti kalau sudah selesai diinfokan,” jelasnya.
Sebelumnya, Sekretaris perusahaan HM M Fauzan, menjelaskan, HK sebagai BUMN yang bergerak di industri pengembangan infrastruktur tol Pekanbaru-Dumai, menaruh perhatian lebih pada aspek keselamatan kerja. Pihaknya atas kejadian ini akan meminta kontraktor yang terlibat dengan proyek ini untuk mengevaluasi kembali prosedur kerja yang diterapkan oleh vendor/sub-kontraktor mereka
“Kami sangat concern dengan penerapan K3 pada setiap lingkungan kerja di Hutama Karya baik di kantor pusat maupun di proyek, terutama di proyek strategis nasional yang melibatkan banyak pihak. Misi kami menciptakan safety culture di lingkungan perusahaan," jelas Muhammad Fauzan.
Terpisah, Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI), Alfa Haga Rachmady mengatakan, atas insiden tersebut, PT HKI menyatakan pengerjaan proyek jalan tol Pekanbaru-Dumai tetap berjalan dan tidak dihentikan, setelah terjadinya kecelakaan kerja yang menelan korban jiwa. Pihak HKI, anak perusahaan BUMN HK, menyatakan kasus tersebut akan tetap diinvestigasi oleh instansi terkait.
"Tetap berjalan pembangunannya. Untuk selanjutnya kami menanti investigasi dari Disnaker terkait hal tersebut. Kami akan kabari segera jika ada perkembangan lebih lanjut," jelas Alfa Haga Rachmady.
Dijelaskannya, insiden itu terjadi di lokasi proyek tol Tans-Sumatera Ruas Pekanbaru-Dumai pada Senin (10/2) selalu. Korban adalah pekerja perusahaan sub kontraktor PT Grant Surya Pondasi (PT GSP) yang sedang memobilisasi alat menuju lokasi pekerjaan.
Sesuai prosedur kualitas dan keselamatan HKI, lanjutnya, diwajibkan untuk diselenggarakannya inspeksi bersama oleh HKI, vendor, konsultan dan pemilik pekerjaan untuk menilai kelayakan alat yang akan bekerja.
"Namun sebelum inspeksi tersebut dilakukan, alat diseting oleh korban, dan terjadilah kejadian yang tidak diinginkan tersebut. Korban tertimpa alat berat crane hingga meninggal dunia,” jelasnya.
Saat kejadian tersebut, PT GSP langsung berkoordinasi dengan HKI dan pihak keluarga untuk melakukan evakuasi korban dan langkah lanjutannya sesuai dengan aturan dan prosedur yang ada.
"Info dari PT GSP yang koordinasi dengan keluarga korban, jenazah korban dihantarkan ke Samosir (Sumatera Utara)," tutupnya.
Reporter: Nurmadi