Ajaib! 78 WNI di Kapal Pesiar yang Dikarantina Jepang, Tak Satu pun Terjangkit Corona
RIAUMANDIRI.ID, TOKYO - Sejak awal Februari lalu, ribuan penumpang kapal pesiar Diamond Princess dikarantina gara-gara virus Corona di perairan Yokohama Jepang. Bermula dari seorang yang positif terjangkit, kini ratusan orang lainnya dari berbagai negara tertular, tapi tak ada satu pun warga negara Indonesia yang jumlahnya mencapai 78 orang.
Peristiwa bermula pada Senin (3/2) waktu setempat ketika seorang penumpang kapal itu yang berusia 80 tahun turun di Hong Kong pada 25 Januari lalu dan dinyatakan positif terinfeksi virus Corona. Riwayat perjalanan kakek itu menunjukkan dia sempat berkunjung ke wilayah China daratan selama beberapa jam pada 10 Januari lalu. Selama di China, kakek itu tidak mendatangi pusat kesehatan atau pasar makanan laut, yang berarti dia diyakini tertular virus Corona dari orang lain.
Setelah itu, kapal yang berlayar di perairan Jepang tersebut dikarantina. Dari hari ke hari disebutkan satu per satu penumpang kapal itu dinyatakan positif mengidap virus Corona. Data terbaru, sebanyak 39 orang dinyatakan positif virus Corona sehingga kini jumlah kasus bertambah menjadi 174 orang.
"Dari 53 hasil tes baru, 39 orang ditemukan positif," kata Menteri Kesehatan Jepang Katsunobu Kato kepada para wartawan seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (12/2/2020).
Selain itu, seorang petugas karantina kapal pesiar tersebut juga diketahui terinfeksi virus mematikan ini. Kapal pesiar Diamond Princess juga masih akan dikarantina hingga 19 Februari mendatang.
Dengan bertambahnya jumlah orang yang positif virus Corona, akan ada lebih banyak orang di dalam kapal pesiar bernama Diamond Princess itu yang diperiksa lebih lanjut. Diketahui ada 3.711 orang, yang terdiri dari 2.666 penumpang dan 1.045 awak, termasuk 78 WNI di dalam kapal pesiar itu. Keseluruhan WNI dilaporkan dalam keadaan sehat dan tidak menunjukkan gejala virus Corona.
Otoritas Jepang sejauh ini telah memeriksa 273 orang yang mengalami gejala dan diduga melakukan kontak dengan sang kakek yang positif virus Corona. Hasil pemeriksaan itu diumumkan secara bertahap oleh otoritas Jepang.
Ribuan penumpang di kapal pesiar itu berasal dari berbagai kewarganegaraan, termasuk dari Indonesia. Total setidaknya ada 78 warga negara Indonesia (WNI) di kapal itu. Adakah yang terpapar virus Corona?
Terbaru, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengatakan 78 WNI yang berada dalam kapal itu telah selesai menjalani masa observasi. Hasilnya, 78 WNI yang menjadi kru kapal tersebut dinyatakan negatif virus Corona.
"Untuk WNI 78 di Diamond sudah dinyatakan sehat dan hasilnya negatif. Tentunya mereka sudah selesai masa observasi, sehingga harusnya tak ada lagi perlakuan khusus buat merekanya," ucap Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, Kemenkes, Vensya Sitohang, di Kantor Staf Presiden, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (12/2).
Vensya mengatakan semua WNI tersebut akan diberi kartu kewaspadaan kesehatan atau health alert card saat dipulangkan ke Tanah Air sehingga memudahkan mereka memeriksakan kesehatan apabila timbul gejala-gejala Corona.
"Namun demikian, tetap kita pantau dengan pemberian health alert card atau kartu kewaspadaan kesehatan saat mereka tiba di Tanah Air dan pesan-pesan kita kalau ada merasa gangguan kesehatan tentu harus segera memeriksakan kesehatannya ke pelayanan kesehatan atau ke RS rujukan tertentu," kata dia.
Vensya mengatakan kartu tersebut akan memudahkan petugas dalam mengecek gejala penyakit sehingga petugas dapat mengetahui riwayat perjalanan dan kondisi kesehatan sebelumnya.
Keterangan serupa disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno LP Marsudi. Dia mengatakan semua WNI di kapal itu dalam kondisi sehat.
"Sejauh ini mereka sehat," kata Retno saat dihubungi, Rabu (12/2).
Dalam rilis Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu RI) hari ini, Kemlu dan KBRI Tokyo terus memantau kondisi 78 kru WNI di kapal pesiar Diamond Princess. Untuk menjaga komunikasi, KBRI Tokyo telah membentuk WhatsApp Group dengan para kru WNI dan memberikan bantuan logistik berupa vitamin.
Kemlu bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub RI) juga telah memanggil dua perusahaan manning agency yang memberangkatkan para kru WNI untuk memastikan pelindungan bagi mereka. Kemlu juga telah menghubungi keluarga para kru WNI untuk menginformasikan perkembangan terakhir.
Sesuai dengan informasi Otoritas Jepang, jika tidak ada perkembangan lain, dijadwalkan masa karantina akan selesai pada 19 Februari 2020.