Ramlan: Panitia Harus Selektif
SELATPANJANG (HR)-Panitia lelang proyek di Meranti tahun anggaran 2015, yang sebentar lagi akan segera dimulai, diminta agar lebih selektif dalam menentukan pemenang tender.
Tidak terpengaruh oleh berbagai intrik politik, apalagi dipengaruhi oleh berbagai hal yang pada akhirnya akan berimplikasi terhadap pelanggaran hukum
Jangan sampai terpengaruh terhadap tekanan pihak manapun jua, jika ingin pelaksanaan proyek tidak bermasalah. Dan kita berharap tidak ada istilah proyek titipan sehingga program pembangunan yang telah dirancang untuk tahun 2015 ini bisa berjalan sesuai harapan.
Penjelasan itu disampaikan Ketua Yayasan Pejuang Meranti Ramlan, kepada Haluan Riau lewat ponselnya, Minggu (29/3) kemarin.
Ramlan menyebutkan, pelaksanaan tender proyek fisik dalam anggaran pembangunan tahun 2015 ini, hendaknya lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Sebab tentu pengalaman tahun sebelumnya itu dapat dijadikan evaluasi menuju pelaksanaan yang lebih baik lagi.
"Kita mendorong pelaksanaan pembangunan di Meranti ini setiap tahun semakin meluas dan berkualitas. Sehingga harapan pemerintah dan masyarakat untuk memiliki sarana dana prasarana infrastruktur dasar itu kian tersedia dengan baik,”katanya.
Dijelaskannya, berkaca pada pelaksanaan atau penyelenggaraan pekerjaan fisik selama ini, dari tahun ke tahun memang ada perbaikan. Tahun ini juga sangat diharapkan agar pelaksanaan pembangunan tersebut jauh lebih baik lagi.
"Tidak ada lagi keterlembatan proses administrasi, apalagi keterlambatan pekerjaan fisik yang tidak sesuai aturan, atau bahkan terbengkalai. I i tidak kita inginkan,"ucapnya.
Selain itu diharpkan juga kepada para rekanan atau kontraktor yang mendapat kepercayaan pelaksanaan pekerjaan nantinya, juga sangat diharapkan agar bekerja lebih profesional.
Tidak semata hanya mengharapkan untung besar. Namun lebih dari itu hendaknya mengutamakan kualitas pekerjaan. Sehingga pekerjaan fisik yang dilakukan berdaya guna bagi peningkatan kesejehteraan masyarakat luas.
Menurutnya, pihak pantia lelang sebelum menentukan pemenang harus benar-benar mengetahui berbagai aspek penting yang dimiliki perusahaan.
Mulai dari keberadaan kantor perusahaan, kesiapan permodalan, jaminan pasokan bahan material, serta kemampuan teknis dalam melaksanakan konstruksi bangunan.
Aspek dasar ini menjadi acuan untuk memberikan penilaian lanjutan dalam memutuskan apakah perusahaan telah memiliki kapabilitas serta kompetensi untuk melaksanakan sebuah proyek pembangunan itu..
"Jadi tidak hanya dengan melihat kesiapan di atas kertas saja, namun juga harus ditinjau secara faktual di lapangan. Sehingga ada keyakinan bagi penyelenggara setelah melihat kesiapan sesungguhnya dari kontraktor," terangnya lagi.
Di sisi lain lanjut Ramlan, langkah pihak PU juga dengan melakukan koordinasi dengan asosiasi kontraktor yang bergerak di bidang konstruksi itu. Sehingga panitia juga akan mendapatkan informasi tambahan terhadap sebuah kontraktor sebelum menjatuhkan pilihan.
Sebab tidak bisa dipungkiri, perusahaan yang eksis dan memiliki latar belakang pekerjaan juga termemori di asosiasi kontraktor sebagai wadah pengusaha tersebut dalam melaksanakan kegiatan.
Asosiasi tentu memiliki catatan terhadap seluruh kontraktor yang terdaftar di sana. Sehingga sangat jelas kemampuan teknis dan finansial serta tanggungjawab yang diberikan pengusahanya selama ini.
"Hal ini dapat dijadikan dasar untuk memberikan kepercayaan bagi kontraktor yang akan melaksanakan pembangunan itu,” ujarnya.***