China Senang 238 WNI dari Wuhan Sehat, Juga Sedih Dengar Ada Penolakan di Natuna
RIAUMANDIRI.ID, Beijing - Usai dievakuasi dari Wuhan China, 238 WNI yang diobservasi di Natuna, Kepulauan Riau dalam kondisi sehat. Pemerintah Tiongkok pun mengaku senang mendengar kabar tersebut.
"Saya senang mendengar bahwa para mahasiswa Indonesia itu dalam kondisi sehat. Kalau epidemi berakhir, mereka dipersilakan kembali melanjutkan studi dan tinggal di China," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying seperti dikutip dari Antara, Jumat (7/2/2020).
Menurut Hua, sejak merebaknya virus corona yang bisa menyebabkan kematian, China telah bekerja keras memastikan keselamatan dan kesehatan warga negara asing di Provinsi Hubei, termasuk di Kota Wuhan. Pemerintah China, kata dia, pun memberikan bantuan saat mereka dievakuasi.
"Kami juga memberikan bantuan dan fasilitas kepada mereka sebelum pergi dari China," ujar diplomat perempuan itu menambahkan.
Kendati demikian, Hua merasa sedih mendengar kabar 238 WNI tersebut sempat ditolak oleh warga Natuna saat kembali dari China. Dia pun meminta masyarakat untuk tak mempercayai isu yang belum tentu kebenarannya.
"Ini sama sekali tidak perlu. WHO telah menjelaskan bahwa 2019-nCoV bukanlah pandemi. Kami berharap semua orang dapat melihat situasi epidemi dengan tenang, rasional, berbasis sains, dan jangan percaya desas-desus serta bereaksi secara berlebihan," kata Hua.
Sebelumnya, 238 WNI berhasll dievakuasi dengan menggunakan pesawat carter Batik Air dari Bandar Udara Internasional Tianhe di Wuhan menuju Bandara Hang Nadim, Batam, Sabtu (1/2) lalu. Mereka kemudian dipindahkan ke Natuna dengan pesawat milik TNI-AU untuk menjalani observasi selama 14 hari.
Para WNI tersebut pun telah beraktivitas dan dikabarkan dalam kondisi sehat. "Baru saja kita dapat info bahwa kondisi kesehatan WNI dan teman-teman yang memberikan pelayanan semuanya dalam keadaan baik dan sehat. Tidak ada satu pun orang dengan sakit 38 derajat dan tidak ada keluhan yang dilaporkan di observasi kesehatan," tutur Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, dr Anung Sugihantono melalui sambungan telepon kepada wartawan di Jakarta, Selasa (4/2).