Gegara 10 Penumpang Positif Corona, 3.700 Tak Boleh Turun Kapal dan Dikarantina
RIAUMANDIRI.ID, TOKYO – Hasil pemeriksaan otoritas setempat menunjukkan sedikitnya 10 orang di dalam sebuah kapal pesiar yang dikarantina di Teluk Yokohama, Jepang, positif terinfeksi virus corona.
Oleh karena itu, karantina massal terhadap lebih dari 3.700 orang yang ada di dalam kapal pesiar itu akan dilanjutkan untuk 14 hari ke depan.
Seperti dilansir CNN dan Channel News Asia, Rabu (5/2/2020), kapal pesiar bernama Diamond Princess itu harus dikarantina setelah salah satu penumpangnya diketahui positif virus corona usai turun dari kapal saat kapal tersebut tiba di Hong Kong pada 25 Januari lalu.
Diketahui ada 3.711 orang, yang terdiri dari 2.666 penumpang dan 1.405 awak, di dalam kapal pesiar itu. Semuanya harus menjalani pemeriksaan medis secara menyeluruh. Para petugas medis mendatangi setiap kamar untuk memeriksa suhu tubuh dan kondisi kesehatan orang-orang yang ada di dalam kapal itu.
Pada Rabu (5/2) waktu setempat, otoritas Jepang mengumumkan sejauh ini 10 orang di dalam kapal itu dinyatakan positif virus corona. Mereka telah diturunkan dari kapal pesiar itu untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut. Asal kewarganegaraan dan identitas mereka tidak diungkap ke publik.
Menteri Kesehatan Jepang, Katsunobu Kato, juga menuturkan kepada wartawan bahwa spesimen dari lebih 200 orang yang diketahui melakukan kontak dengan seorang penumpang yang terlebih dulu positif virus corona, telah dikumpulkan. Separuhnya masih menunggu hasil pemeriksaan.
"Dari sekitar pukul 07.30 waktu setempat, kami meminta mereka (10 orang yang positif virus corona-red) untuk turun dari kapal, dan dalam kerja sama dengan Patroli Pantai kami mengirimkan mereka kepada otoritas medis," tutur Kato.
Dalam pernyataan terpisah kepada CNN, seorang penumpang bernama Spencer Fehrenbacher menuturkan bahwa kapal pesiar Diamond Princess masih harus dikarantina lebih lanjut selama 14 hari ke depan.
Fehrenbacher menyebut bahwa pengumuman dari kapten kapal pada Rabu (5/2) pagi waktu setempat, mengonfirmasi masa karantina 14 hari untuk seluruh penumpang. Disebutkan juga oleh Fehrenbacher bahwa pengumuman itu juga menjelaskan bahwa 'mereka menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah Jepang'.
Dituturkan Fehrenbacher bahwa dirinya telah menjalani pemeriksaan pada Selasa (4/2) malam. Dia mengaku dibawa ke 'ruang pemeriksaan' di mana dia menyelesaikan kuesioner untuk karantina dan menjalani tes virus corona.
Karantina massal di kapal pesiar Diamond Princess ini dipicu oleh seorang penumpang kakek-kakek berusia 80 tahun yang berasal dari Hong Kong. Riwayat perjalanan kakek itu menunjukkan dia sempat berkunjung ke wilayah China daratan selama beberapa jam pada 10 Januari lalu. Selama di China, kakek itu tidak mendatangi pusat kesehatan atau pasar makanan laut, yang berarti dia diyakini tertular virus corona dari orang lain.
Dari China, kakek itu terbang ke Tokyo, Jepang pada 17 Januari dan mulai batuk-batuk pada 19 Januari. Namun dia tetap naik kapal pesiar Diamond Princess di Yokohama pada 20 Januari lalu. Kakek itu turun di Hong Kong pada 25 Januari dan baru berobat ke dokter pada 30 Januari. Setelah itu, si kakek dinyatakan positif virus corona dan hingga kini masih menjalani perawatan medis. Kondisinya dilaporkan stabil.