NasDem Tanggapi Pernyataan SBY Soal Jiwasraya: Mantan Presiden Lempar Isu Berlandaskan 'Katanya'
RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sangat disayangkan Partai NasDem karena menyebut ada dua menteri yang hendak dijatuhkan lewat Pansus Jiwasraya. Ketua DPP Partai NasDem, Taufik Basari mengatakan, SBY melempar isu yang berlandaskan 'katanya'.
"Sangat disayangkan Pak SBY sebagai mantan presiden melemparkan isu dengan landasan 'katanya', ada baiknya Pak SBY sebelum menyampaikan pandangannya melakukan klarifikasi atas informasi yang didapatkannya kepada para petinggi parpol atau ketua umum partai lainnya agar mendapatkan informasi yang utuh," kata Taufik Basari kepada wartawan, Selasa (28/1/2020).
Tobas, sapaan akrab Taufik Basari, menyarankan Demokrat mengoptimalkan Panja Jiwasraya yang sudah dibentuk di Komisi VI dan III DPR. Panja, kata Tobas, dibentuk untuk membongkar kasus Jiwasraya dan mencegah agar tak berulang.
"Alangkah baiknya jika Fraksi Demokrat di DPR bersama-sama fraksi lainnya mengoptimalkan panja di Komisi VI dan Komisi III yang telah terbentuk dengan tujuan bersama yakni membongkar tuntas kasus Jiwasraya sehingga kita dapat melakukan perbaikan-perbaikan ke depan dan mencegah keberulangan di masa mendatang serta mendukung pemerintah mencari solusi yang tepat dan cepat untuk menjamin dana nasabah," ujarnya.
Tobas meminta semua pihak tak memanfaatkan kasus Jiwasraya ini untuk kepentingan politik. Menggiring kasus Jiwasraya menjadi isu politik menyebabkan kerugian bagi masyarakat Indonesia.
"Kami dari Fraksi Partai NasDem berharap kepada semua pihak agar tidak ada yang memanfaatkan situasi kasus Jiwasraya ini untuk menggiring hal yang politis, jangan sampai ada yang berselancar di atas gelombang. Menggiring penuntasan kasus Jiwasraya menjadi isu politik akan membuat kasus menjadi berlarut-larut, menimbulkan ketidakpastian dan akan merugikan bangsa ini," imbuhnya.
Sebelumnya, lewat tulisan panjang di akun Facebook resminya, SBY memberikan pandangannya terkait permasalahan PT Asuransi Jiwasraya. SBY mendengar ada niat menjatuhkan sejumlah tokoh lewat parlemen dengan menggunakan isu Jiwasraya.
Ketum Demokrat itu mengaku menelisik lebih dalam alasan orang-orang yang semula menginginkan pansus untuk menyelidiki masalah Jiwasraya. Dia amat kaget mendengar alasan tersebut.
"Ketika saya gali lebih lanjut mengapa ada pihak yang semula ingin ada Pansus, saya lebih terperanjat lagi. Alasannya sungguh membuat saya 'geleng kepala'. Katanya... untuk menjatuhkan sejumlah tokoh," ucap SBY.
"Ada yang 'dibidik dan harus jatuh' dalam kasus Jiwasraya ini. Menteri BUMN yang lama, Rini Sumarno harus kena. Menteri yang sekarang Erick Thohir harus diganti. Menteri Keuangan Sri Mulyani harus bertanggung jawab. Presiden Jokowi juga harus dikaitkan," imbuh dia.