Waspada Teror Corona, Bandara SSK II Pekanbaru Aktifkan Pendeteksi Panas
RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Kantor Kesehatan Pelabuhan sudah mengaktifkan alat pendeteksi panas untuk memantau setiap penumpang yang datang dari luar negeri di Bandara Sultan Syarif Kasim II (SSK II) di Kota Pekanbaru, Riau, guna mengantisipasi wabah virus corona.
"Setiap kedatangan pesawat dari luar negeri kita lakukan pengawasan pada setiap penumpang," kata Koordinator Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara SSK II, Albert Jenson di Pekanbaru, Ahad (26/1/2020).
Alat pendeteksi panas (thermo scanner) tersebut ditempatkan di pintu masuk terminal kedatangan internasional. Piranti keras tersebut berupa kamera yang membaca setiap orang yang melintas sehingga kondisi tubuh mereka terlihat jelas di layar monitor.
Alat tersebut tidak menimbulkan antrean penumpang karena pendeteksian dilakukan secara otomatis.
"Kalau ditemukan 'suspect', tindakan kita akan berkoordinasi dengan pihak terkait seperti dinas kesehatan dan rumah sakit," katanya.
Ia mengatakan hingga kini belum terdeteksi penumpang dari luar negeri yang dicurigai menderita virus mematikan tersebut. "Sampai saat ini belum ada yang dinyatakan 'suspect' corona," katanya.
Wabah virus corona jenis baru di Cina, yang menyerang paru-paru, bertambah menjadi 52 orang hingga Minggu ini. Bahkan, tiga orang dokter Beijing dinyatakan positif terjangkit sepulang dari Wuhan, Provinsi Hubei, sebagai daerah pertama ditemukan kasus tersebut.
Virus corona menyebar ke daerah lain, dan beberapa negara juga mendeteksi kasus tersebut sudah lintas teritorial. Negara-negara yang terdapat virus corona antara lain Malaysia, Singapura, Thailand, Kanada, Taiwan, Australia, Prancis, Jepang, Vietnam, Korea Selatan, Nepal, dan Amerika Serikat.
Ia mengatakan pesawat yang langsung dari Cina tidak ada rute ke Bandara Pekanbaru. Namun, ada rute penerbangan internasional dari negeri jiran yang ada di Pekanbaru.
"Pekanbaru khususnya pesawat yang langsung dari Cina tak ada. Pesawat di sini dari Kuala Lumpur, Malaka, Subang, Malaysia, dan juga Singapura," kata Albert Jenson.