Mahamenteri Jawab Siapa Pemodal Bangun Keraton Agung Sejagat
RIAUMANDIRI.ID, Purworejo - 'Raja' Toto Santoso dan 'Ratu' Fanni Aminadia mendirikan Keraton Agung Sejagat di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Banyak pihak yang bertanya-tanya, siapa pemodal pembangunan 'istana' kerajaan fiktif itu.
Mahamenteri Keraton Agung Sejagat, Chikmawan Muhsin (53) mengaku tidak tahu dari mana dana untuk membangun keraton di Purworejo. Namun, ia mengaku mengeluarkan uang untuk membantu biaya pembangunan keraton.
"Keluar materi, tapi kira-kira berapa saya lupa," kata Chikmawan saat ditemui di Keraton Agung Sejagat, Desa Pogung Juru Tengah, RT 03 RW 01, Kecamatan Bayan, Purworejo, Rabu (22/1/2020).
Ketika ditanya apakah materi yang ia keluarkan mencapai ratusan juta, Chikmawan menggelengkan kepala. Ia menjawab saat wartawan menyebut nominal puluhan juta rupiah.
"Kurang lebih (puluhan juta)," ucapnya.
Selain ditunjuk sebagai Mahamenteri Keraton Agung Sejagat, Chikmawan merupakan pemilik tanah lokasi berdirinya keraton itu. Ia pun mengaku kecewa dengan 'Raja' Toto dan 'Ratu' Fanni setelah polisi mengungkap dugaan kasus penipuan Keraton Agung Sejagat.
Namun, Chikmawan mengaku belum melaporkan hal itu kepada polisi. "Belum bisa matur (bicara) saya, saya tak menata hati dulu," katanya.
Chikmawan sebelumnya berstatus PNS. Ia kemudian keluar hingga akhirnya memilih bergabung ke Keraton Agung Sejagat.
Tapi Chikmawan mengaku jika keluarnya dari PNS bukan karena iming-iming gaji besar 'Raja' Toto. Menurutnya, ia keluar dari PNS karena alasan keluarga.
"Pada waktu itu karena istri kan meninggal, anak saya yo aleman (butuh perhatian) gitu kan. Nah, terus saya sering bolos dan kena indisipliner, jadi tidak ada kaitannya dengan ini (ikut Keraton Agung Sejagat) saya keluar dari PNS," akunya.