Banjir di Lebak Banten Akibatkan Jembatan Putus, 8 Desa Terisolir
RIAUMANDIRI.ID, BANTEN – Banjir yang terjadi di Kabupaten Lebak, Banten menyebabkan sejumlah jembatan terputus. Akibatnya, ada delapan desa yang terisolir.
"Hampir 8 desa terisolir akibat jembatan putus ini," kata Camat Sajira Rahmat kepada wartawan, Rabu (1/1/2020).
Delapan desa tersebut terisolir akibat jembatan di Kecamatan Sajira putus karena banjir bandang dan meluapnya sungai Ciberang. Jembatan ini juga jadi penghubung antar kecamatan Sajira ke Sobang, Muncang dan Leuwidamar.
Jembatan ini, menurutnya, ada di jalur milik Kabupaten Lebak. Selain jembatan utama, luapan sungai Ciberang juga memutus enam jembatan gantung di Desa Burungmekar, dua jembatan gantung di Culungbungur, Sukaya, Sukarame dan Sajira Mekar.
Desa yang terisolir antara lain adalah Sajira Mekar, Sajira Induk, Sukarame, Sukajaya, Calungbungur, Bungur Mekar dan Mekar Sari. Dia juga mengatakan ada rumah yang dilaporkan terseret arus.
"Ada rumah yang terseret juga, tapi masih di data ini lagi menunggu," ujarnya.
Akibat meluapnya sungai Ciberang dan hujan pada awal tahun baru 2020, dua kecamatan di Lebak mengalami banjir di Cipanas dan Lebak Gedong.
"Tadi malam sudah menginformasikan dua wilayah itu untuk waspada, tadi jam 7 sampai jam 8 banjir bandang melanda dua wilayah yaitu di Lebak Gedong dan Cipanas," ujar Kepala BPBD Lebak Kaprawi.