Tahun 2020 Banjir dan Asap Mengintai Riau

Tahun 2020 Banjir dan Asap Mengintai Riau

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Memasuki tahun 2020 kondisi lingkungan hidup di provinsi Riau belum banyak mendapat perhatian pemerintah. 

Hal itu diungkapkan Pengamat Lingkungan Hidup Dr Elviriadi kepada Riaumandiri.id, Selasa (31/12/2019).

Dia mengatakan, di tahun 2020 rona lingkungan tak banyak berubah.


"Saya lihat rehabiltasi daerah alirasn sungai (DAS) Sungai Kampar juga belum dilakukan, banjir bandang bisa terjadi jika pintu air dibuka. Begitu juga di kabupaten lain, sedimentasi sungai membuat debet air cepat naik, banjir bakal mengepung Riau," katanya.

Kepala Departemen Perubahan Iklim Majelis Nasional KAHMI itu menambahkan, pemerintah daerah Riau harus memprioritaskan perbaikan fungsi lingkungan. 

Karena, kata dia, Riau daerah dengan kekayaan hayati hutan tropis yang menjadi paru-paru dunia.
 
"Bonus demografi dan kekayaan alam, ternyata berbuah petaka lantaran tata kelola ekologis yang buruk. Karhutla marak itu karena kerusakan gambut terus dibiarkan. Begitu hujan datang, asap pergi, gambut pun dibiarkan terdegradasi. Maka, jangan heran kalau tahun 2020 asap bakal mengintai penduduk Riau," kata dosen UIN Suska Riau ini.

Dia menjelaskan, saat ini skenario pemulihan hutan atau deforestasi, rehabiltasi DAS dan restorasi gambut belum terlihat diekpos oleh kepala dearah dan Gubernur Riau.

"Masalah lingkungan hidup ini tidak bisa sambil jalan atau sampingan, bupati/walikota dan Gubernur harus punya action plan yang jelas. Data lapangan harus akurat, Tindakan penyelamatan ekosistem harus diprioritaskan dalam program pembangunan daerah," katanya.

Reporter: Rico Mardianto