267 Juta Data Facebook Bocor, Pakar: Kemungkinan Ada dari Indonesia
RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Database berisi 267 juta data pengguna Facebook bocor dan beredar di dunia maya.
Data yang bocor itu antara lain berisi user ID, nomor telepon, dan nama lengkap. Penemu datanya sendiri adalah Bob Diachenko dari Elasticsearch. Menurutnya kebanyakan data yang bocor ini milik pengguna Facebook di Amerika Serikat.
Namun menurut Alfons Tanujaya, pakar keamanan perangkat dan siber dari Vaksincom, tak menutup kemungkinan ada korban yang berasal dari Indonesia. Meski persentasenya mungkin cukup kecil.
"Ada (kemungkinan), mungkin di bawah 5% (yang berasal dari Indonesia) tapi ya tetap besar juga ya," ujar Alfons, seperti dilansir detikcom, Jumat (20/12/2019).
Sebagai informasi, menurut Statista, hingga April 2019 lalu Facebook mempunyai pengguna aktif mencapai 2,38 miliar. Jumlah pengguna terbanyaknya berasal dari India (260 juta), Amerika Serikat (190 juta), Brazil (120 juta), dan Indonesia (120 juta).
Menurutnya, data yang bocor ini tak terlalu krusial karena tidak ada password. Dan dari data tersebut yang menurutnya paling penting adalah nomor telepon dan nama lengkap.
"Datanya sih tidak terlalu krusial. Dalam kasus ini nomor telepon yang menjadi data yang bernilai dan bisa menjadi sarana SPAM," pungkasnya.
Bocornya nomor telepon ini salah satunya bisa menyebabkan nomor telepon tersebut menerima spam SMS atau telepon dari telemarketer. Namun ada juga kemungkinan kalau korbannya bisa menjadi sasaran phishing.
"Bisa saja orang mendapatkan data ini lalu melakukan broadcast ke nomor2 HP tersebut dan melakukan trik phishing agar korbannya login ke situs palsu sehingga mendapatkan kredensial korbannya," ujar Alfons.
Jadi menurutnya, pengguna agar berhati-hati saat menerima SMS atau email yang mengaku dari Facebook dan meminta pengguna untuk mengganti passwordnya.
"Dan aktifkan TFA Two Factor Authentication supaya terhindar dari ancaman phishing," tutup Alfons.