Naskah Ujian di Solok Hina Nabi, Pembuatnya Diperiksa Polisi
RIAUMANDIRI.ID, SOLOK - Naskah soal ujian SD di Kecamatan Junjung Sirih, Solok, Sumatera Barat (Sumbar) bikin resah. Sebabnya, ada satu pertanyaan ujian yang dianggap menghina Nabi Muhammad SAW.
Naskah soal ujian mata pelajaran Agama Islam yang disorot karena diduga menghina Nabi Muhammad SAW merupakan ujian semeter pada Senin (9/12).
Sorotan tertuju pada pertanyaan nomor 13 yakni:
"Di bawah ini yang merupakan sikap Nabi Muhammad SAW yang tidak patut kita teladani adalah..."
A. malas belajar
B. mengerjakan tugas sekolah
C. menjaga nama baik guru dan sekolah
D. menjaga nama baik orang tua.
Padahal naskah asli ujian menurut Zulkisar yakni:
"Selaku umat Nabi Muhammad SAW patut meneladani sikapnya. Sebagai pelajar, yang tidak patut kita contoh dari penyataan di bawah ini adalah:
A. Malas belajar
B. Mengerjakan tugas sekolah
C. Menjaga nama baik guru dan sekolah
D. Menjaga nama baik orang tua
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok, Zulkisar mengatakan, kesalahan penyuntingan kalimat pertanyaan ini diduga karena editor yang berniat memperpendek kalimat.
"Sebenarnya tidak ada kesengajaan. Editor memperpendek kalimat, itulah akhirnya meresahkan," kata Zulkisar saat dihubungi, Kamis (12/12/2019).
Pengerjaan naskah soal ujian dilaksanakan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan. K3S ini disebut Kadisdik bertanggungjawab pada pengerjaan naskah soal ujian.
"Saya minta kertasnya (untuk melihat) mana yang dicoret, mana (kalimat) yang dipotong," sambungnya.
Disdik memerintahkan ujian ulang mata pelajaran agama di SD Kecamatan Junjung Sirih. Ujian Agama Islam sebelumnya dibatalkan.
"(Tindak lanjut) yang jelas dari Dinas Pendidikan membatalkan naskah soal dan memerintahkan ulang ujian Agama," tegas Zulkisar.
Sementara itu, polisi memeriksa sejumlah orang terkait naskah soal ujian SD Kecamatan Junjung Sirih, Solok. Sedangkan di kecamatan lain, naskah ujian mata pelajaran Agama Islam berbeda dengan di Junjung Sirih.
"Semua pihak terkait kita periksa, termasuk tim penyusun naskah ujian," ujar Kapolres Solok AKBP Ferry Suwandi saat dihubungi Rabu (12/12).
Kapolres mengimbau warga tidak terprovokasi oleh isu negatif berkaitan dengan naskah soal ujian SD tersebut.
"Percayakan saja pada pihak berwenang untuk melakukan penanganan kasus ini, termasuk memberikan tindakan," kata Ferry.**