Anies Sindir Oposisi yang Dinilai Sangat Keras ke TGUPP
RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyindir sikap partai oposisi di DPRD DKI terkait sikap mereka mengurangi anggaran dan jumlah anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).
"Kenapa pihak oposisi sangat keras pada TGUPP, karena TGUPP efektif bekerja membuat program-program gubernur berhasil," kata Anies di Terowongan Kendal Jakarta, Selasa (10/12).
Anies didukung oleh Partai Gerindra dan PKS pada Pilkada DKI 2017. Di DPRD DKI Anies kerap mendapat kritik dari PDI Perjuangan dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Anies menilai partai oposisi seperti PDIP selalu mengarahkan kritiknya kepada TGUPP. Padahal, TGUPP, kata Anies, ialah pihak yang paling banyak memainkan peran penting dalam pembangunan Jakarta.
"Oposisi selalu mengarahkan untuk lihat sendiri kan, kritik-kritiknya, kemudian pantauannya, itu hal-hal yang membuat kinerja Pemprov berhasil, di situlah yang paling banyak dikritik. Dan TGUPP justru memainkan peran yang sangat instrumental," ungkap Anies.
Anies mengakui bakal ada evaluasi terkait TGUPP. Namun ia tidak menjelaskan pasti terkait pengurangan jumlah anggaran anggota TGUPP yang dilakukan oleh DPRD DKI di Rapat Badan Anggaran, kemarin.
Anies hanya beranggapan bahwa semakin dikritik, maka kinerja TGUPP semakin terasa bagi masyarakat. "Karena itu buat saya makin saya, makin banyak dikritik terkait TGUPP, berarti kinerjanya TGUPP-nya itu makin dirasakan," ungkap dia.
Di sisi lain, Anies tak terlalu mengomentari banyak soal salah satu anggota TGUPP atas nama Achmad Hariyadi yang merangkap jabatan sebagai dewan pengawas rumah sakit umum daerah. Anies menegaskan hanya akan mengecek aturan terlebih dahulu.
"Nanti kita lihat aturan aja, kita lihat aturan. Nanti kita lihat secara aturan," tutup dia.
Kemarin, Banggar memotong jumlah anggaran dan anggota TGUPP yang tadinya 67 orang menjadi 50 orang. Meski telah ada pengurangan anggota dan anggaran, Ketua Fraksi PDIP Gembong Warsono menyatakan partainya ingin jumlah anggota TGUPP dan anggarannya lebih kecil lagi.
Anggaran dipotong karena dianggap transparansi dan kinerja TGUPP yang tak bisa dievaluasi. Tahun depan sedianya DKI menganggarkan anggaran untuk TGUPP sebesar Rp19,8 miliar dan akan dipotong sesuai dengan jumlah TGUPP yang disepakati.**