Gas Melon Langka, Pertamina: Penyaluran Mungkin Tidak Tepat Sasaran
RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekanbaru terus menindaklanjuti kelangkaan keberadaan Gas LPG 3 kg di Pekanbaru. Kamis (5/12), kembali lakukan rapat dengar pendapat bersama Disperindag Kota Pekanbaru dan juga Pertamina.
Ketua Komisi II DPRD, H Fathullah mengatakan, diadakannya hearing tersebut merupakan sebagai tindak lanjut dari laporan-laporan masyarakat yang diterima oleh pihaknya.
Dirinya mendapat laporan bahwa saat ini gas 3 kg langka, dan dijual mulai harga Rp50 ribu sampai Rp60 ribu. “Macam mana masyarakat miskin mau beli?” jelas Fathullah, Jumat (6/12/2019).
Terkait akan hal ini, dirinya berharap Pertamina bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru agar meningkatkan pengawasan distribusi gas 3 kilogram.
“Kita minta agar menyediakan stok di Pekanbaru, kalau memang dalih mereka kelangkaan terjadi karena terkendala macet di Duri,” tegasnya.
Menjawab pertanyaan itu, Sales Manager Retail Pertamina Riau, Hendri Eko menuturkan, kelangkaan gas melon tersebut dikarenakan pendistribusian yang tidak tepat sasaran.
Menurutnya, untuk penambahan kuota gas, Pertamina siap untuk menambah kuota gas LPG 3 kg tersebut. "Kita sifatnya melakukan pendistribusian dan penyaluran saja. Kelangkaan ini terjadi karena penyaluran mungkin tidak tepat sasaran,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut, mengakui bahwa pendistribusian gas melon saat ini belum optimal.
“Kalau memang dari pertamina ada ketegasan, kita akan siapkan regulasinya, Dengan begitu penyaluran gas sesuai dengan peruntukannya,” imbuh dia.
Pihaknya pun meminta bagi pengusaha mikro untuk mengurus izin juak belinya. "Itu sudah diatur oleh wali kota sejak 2015, segera datangi kantor Camat untuk mengurus izin karena itu geratis," singkatnya.