Bupati Alfedri Ingin Siak Miliki Perpustakaan dan Museum Melayu Siak

Bupati Alfedri Ingin Siak Miliki Perpustakaan dan Museum Melayu Siak

RIAUMANDIRI.ID, SIAK - Bersempena rapat kerja Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Siak Tahun 2019 yang dilaksanakan di Siak Sri Indrapura, diharapkan dapat mewujudkan percepatan penguatan identitas Melayu. Hal ini sejalan dengan UU No 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. 

Hal tersebut disampaikan Bupati Siak Alfedri di hadapan para datuk dan datin pengurus LAMR Kabupaten Siak di Gedung LAMR Siak, Selasa (3/12/2019).

Rapat kerja tersebut diikuti oleh seluruh Ketua LAMR kecamatan se-Kabupaten Siak dengan agenda menyusun Program Kerja Tahun 2020, sebagai amanat anggaran dasar dan anggaran rumah tangga LAMR.


Dalam sambutannya, Bupati Siak Alfedri menyebut Negeri Istana saat ini telah memiliki modal regulasi dan program kebijakan untuk mengembangkan kebudayaan.

Misalnya melalui visi pembangunan berorientasi kebudayaan dan pariwisata, roadmap kebudayaan Melayu, dan peraturan daerah tentang bahasa dan pakaian melayu.

“Saat ini sudah ada undang-undang yang mengatur masalah kebudayaan, pelestarian, perlindungan, dan pengembangan kebudayaan itu sendiri. Selain roadmap kebudayaan dan perda yang sudah ada serta spirit Siak The Truly Malay sesuai visi pembangunan Kabupaten Siak Tahun 2016-2021, kita juga mempersiapkan berbagai program dan regulasi terkait kearifan lokal di masa yang akan datang,” kata Alfedri kepada Ketua beserta jajaran pengurus LAMR Siak yang hadir.

Dalam rangka memajukan kebudayaan sebagai identitas Melayu, ia berkeinginan suatu saat Perpustakaan Melayu dan Museum Melayu Siak berdiri di Kabupaten Siak untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan kebudayaan melayu daerah. 

Selain itu, pemberdayaan masyarakat untuk memahami dan mengamalkan petuah-petuah adat sesuai adat resam perlu terus didorong melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan LAMR Kabupaten Siak.

“Hal ini sangat penting dalam rangka mentransfer pemahaman tentang kebudayaan Melayu bagi generasi penerus kita,” sebut Alfedri.

Bersempena ditunjuknya Kabupaten Siak menjadi tuan rumah pelaksana Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) dan Festival Kota Pusaka Tahun 2020 mendatang, mantan Camat Minas itu juga memohon doa dan dukungan dari para pemuka adat Negeri Istana, agar dalam pelaksanaannya dapat berjalan lancar dan berdampak positif bagi kemajuan Pariwisata Kabupaten Siak. 

“Selain mempersiapkan diri menjadi tuan rumah Rakernas JKPI dan Festival Kota Pusaka, saat ini Pemkab juga tengah mengusulkan agar Kota Siak Sri Indrapura yang saat ini berstatus cagar budaya nasional dapat dikukuhkan sebagai world heritage atau warisan budaya dunia kepada UNESCO,” pungkasnya. 


Reporter: Darlis Sinatra