2.345 Rumah di Rohul Terendam Banjir
RIAUMANDIRI.ID, ROKAN HULU – Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rokan Hulu, jumlah rumah warga yang tergenang banjir sejak Minggu (24/11/) hingga Selasa (26/11) mencapai 2.345 unit rumah.
Banjir yang melanda Rokan Hulu terjadi di 9 Kecamatan dan 22 Desa. 9 Kecamatan di antaranya Kecamatan Ujung Batu, Tandun, Rokan Iv Koto, Rambah, Rambah Hilir, Pagaran Tapah Darusalam, Bangun Purba Dan Bonai Darusalam.
Dari 9 kecamatan yang terdampak banjir itu, hingga selasa kemarin, masih terdapat 3 kecamatan yang dilanda banjir besar, antara lain Kecamatan Rambah, Rambah Hilir Dan Bonai Darusalam. Sementara 6 kecamatan lain, saat ini sudah mulai berangsur surut.
Daerah yang masih dilanda banjir di Kuto Darusalam masing-masing dusun Pelanduk kelurahan Kota lama terdapat 133 rumah terendam banjir. Dusun Sei Kuti Jaya, kel Kota Lama sekitar 303 rumah. Dusun dusun Limau Manis Kelurahan Koto Lama 21 rumah, dan desa Kota Intan 112 rumah terendam banjir.
Selanjutnya, di Kecamatan Rambah, Desa Babusalam sebanyak 446 Rumah, Desa Pematang berangan 94 Rumah terendam banjir dan kelurahan pasirpengaraian 63 Rumah terendam banjir.
Sementara di Kecamatan Bonai Darusalam Banjir tepatnya di Desa Bonai darusalam, merendam 31 rumah. Desa Teluk Sono 25 Rumah, Desa Kasang Mungkal 36 rumah, dan desa sontang 60 rumah terendam banjir.
Kecamatan Rambah Hilir, tepatnya desa Rambah Hilir timur merendam sebanyak 63 rumah warga.
Kepala BPBD Rohul, Zulkifli Said, kepada wartawan mengatakan, Banjir Yang Terjadi di Rohul disebabkan Meluapnya 3 Sungai Besar, sungai Batang Lubuh, Sungai Rokan Kiri Dan Sungai Sosah.
“Saat ini kecamatan rambah menjadi salah satu kecamatan terparah yang yang di landa banjir” tuturnya.
Menurut Zulkifli Said, pihaknya saat ini telah mengerahkan seluruh personel untuk melakukan evakuasi warga yang dilanda banjir.
Pasca Direndam Banjir
Banjir yang terjadi di Ibukota Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau, saat ini sudah mulai surut. Jalan tuanku Tambusai yang sempat digenangi banjir setinggi 2 meter juga sudah bisa dilalui kendaraan baik roda empat ataupun roda 2.
Meski demikian, pasca banjir yang terjadi Selasa kemarin, material banjir berupa sampah, lumpur dan batu, masih berserakan di jalan Tuanku Tambusai sehingga membahayakan pengguna jalan.
Tak hanya itu, beberapa titik aspal di jalan utama di Kota Pasir Pengaraian juga mengalami pengelupasan akibat diterjang air.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Rokan Hulu Anton ST, Rabu (27/11/2019) Mengatakan, selain Jalan Tuanku Tambusai, kerusakan Ruas jalan akibat Banjir juga terjadi di beberapa daerah seperti Desa Rambah Tengah Hulu dan Bonai Darusalam.
“Kerusakan yang terjadi belum berarti hanya terjadi pengelupasan tapi belum menanggu aktiftas masyarakat” terang Anton.
Menurut Anton, Dinas PUPR Rohul hari ini juga akan melakukan pembersihan jalan di daerah yang kondisi banjirnya sudah surut.
Terkait Perbaikan jalan yang rusak akibat banjir, Anton mengatakan, pihaknya akan terlebih dahulu berkordinasi dengan BPBD Kabupaten Rokan Hulu, untuk penanganan sejumlah ruas jalan yang rusak.
“Terhadap penanganan pasca banjir akan kita fikirkan, kita akan kordinasi dengan BPBD apa yang harus dilakukan karena BNPB juga punya anggara Rekosntruksi pasca bencana”pungkasnya.
Meski sudah surut, di Ibukota Rohul Pasir Pengaraian, saat ini masih ada beberapa daerah yang masih tergenang banjir seperti Desa Babusalam. Bahkan aktivitas belajar mengajar di sejumlah sekolah masih belum pulih, karena ruang kelas tertutup lumpur yang dibawa banjir.
Salah satu Sekolah yang dilanda banjir pada Selasa semalam adalah SDN 10 Dusun Tulang Gajah, Desa Pematang Berangan, Kecamatan Rambah. Pasca banjir yang terjadi pada selasa kemarin, sekolah ini dipenuhi lumpur yang dibawa banjir luapan sungai batang lubuh.
Untuk membersihkan ruang kelas, pihak sekolah berinisiatif melakukan gotong royong dengan melibatkan siswa untuk membersihkan kelas.
Wakil Kepala Sekolah SD 10 Dusun Tulang Gajah, Zulkifli Mengatakan, Pada Saat Banjir Sekolah Ini Terendam Setinggi 1,5 Meter. Meski Demikian, Berkas-Berkas Penting Serta Buku-Buku Yang Berada Di Perpustakaan Sempat Diselamatkan.
“Karena air banjir mulai naik pada siang hari kemarin, kami masih sempat meninggikan berkas berkas dan buku-buku penting sehingga tidak terkena banjir” Cakap Zulkifli Rabu (27/11/2019).
Reporter: Agustian