UIR-Kemenlu Teken MoU, Rektor Resmikan Pusat Studi Asia Pasifik di Fisipol UIR
RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Universitas Islam Riau dan Kementerian Luar Negeri RI sepakat bekerjasama dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Kerja sama itu diteken dalam Nota Kesepahaman (MoU) oleh Rektor UIR Prof Dr H Syafrinaldi, SH, MCL dengan Dr Desra Percaya selaku Dirjen Asia Pasifik dan Afrika di Gedung Rektorat Kampus UIR Jalan Kaharuddin Nasution 113 Pekanbaru pada Selasa (26/11/2019) siang.
Usai penandatanganan MoU Rektor dan Dirjen menggunting pita meresmikan Pusat Studi Asia Pasifik dan Afrika yang dikelola oleh Program Studi Hubungan International Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol). Kemenlu juga mensosialisasikan Politik Luar Negeri Indonesia dihadapan ratusan mahasiswa Fisipol. Ketiga kegiatan itu disaksikan Sekretaris Umum YLPI Sudarmo Hasan SH, Wakil Rektor II Dr Ir H Asrol, MEc, Dekan Fisipol Dr Moris Adidi Yogia, SSos, MSi, Dekan Fakultas Hukum Dr Admiral, Wakil Dekan I FH Dr Surizki Febrianto, Wakil Dekan III Dr Kasmanto Rinaldi, Ketua Prodi HI M. Arsy Ash Shiddiqi, SIP MA, Dr Rendi Prayuda, MSi selaku moderator. Serta Dosen-dosen di Fisipol dan Fakultas Hukum.
Sejumlah pejabat Kemenlu yang hadir, antara lain Deni Abdi (Direktur Asia Tenggara), Andre Oemar Siregar (Direktur Kerjasama Intern Kawasan dan Asia Pasifik, Rossy Verona (Sekretaris Dirjen Asia Pasifik dan Afrika).
Dr Desra Percaya mengaku sangat senang bisa hadir di kampus UIR untuk berbagi pengalaman mengenai politik luar negeri. Sekaligus menandatangani Nota Kesapahaman bersama Universitas Islam Riau. Harapannya, kerjasama ini dapat berkepanjangan dalam rangka mengoptimalisasi sumberdaya UIR.
Dirjen juga merasa kagum dengan infrastruktur yang dimiliki UIR baik menyangkut sarana dan prasarana, staf pengajar maupun kurikulum.
"Kami pun mendapat berbagai informasi dari Rektor soal succes story yang telah dicapai UIR. Saya yakin UIR akan terus berkiprah tidak hanya di dalam negeri melainkan di kawasan bahkan dunia. UIR merupakan pusat pendidikan yang terbaik di Indonesia,'' kata Desra Percaya.
Rektor UIR Syafrinaldi pun menyatakan demikian. ia senang dapat bertemu dengan diplomat-diplomat dari Kementerian Luar Negeri. Dalam sambutannya, ia bercerita tentang perkembangan Universitas Islam Riau dalam beberapa tahun terakhir. Termasuk soal pemeringkatan UIR yang terus membaik dari tahun ke tahun.
"Minggu lalu Kemenristekdikti memposisikan rangking penelitian dosen-dosen UIR di urutan 72 dengan klaster utama. Sebanyak 18 program studi juga baru selesai di akreditasi international oleh sebuah lembaga independent ASIC,'' kata Rektor kepada tetamunya.
Selain bidang akademik, Rektor mengurai raihan prestasi mahasiswa dalam banyak bidang yang dicapai baik di tingkat regional, nasional juga kawasan. Kerjasama UIR dengan beragam universitas di dalam dan di luar negeri, kata Syafrinaldi, terus dilakukan sejalan dengan Visi UIR yakni menjadi universitas Islam yang unggul dan terkemuka di Asia Tenggara tahun 2020.
''Kedatangan Pejabat Kemenlu ke UIR sangat besar arti dan manfaatnya tidak saja bagi Fisipol tetapi kelembagaan universitas. Kami berharap, tri dharma perguruan tinggi yang sudah kita sepakati kerjasamanya dapat dimaksimalkan pemanfaatannya terutama oleh UIR dalam mempersiapkan mahasiswanya agar bersumberdaya global,'' tandas Rektor.
Usai ceremony MoU dan Persemian Pusat Study Asia Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri mensosialisasikan Politik Luar Negeri Indonesia dihadapan ratusan mahasiswa. Mahasiswa yang antusias mendengar paparan kementerian memanfaatkan sosialisasi ini untuk memperdalam ilmu dan pengetahuan mereka. Dr Rendy Prayudi yang bertindak sebagai moderator pun tak menyia-nyiakan kesempatan. Dosen Fisipol yang lagi naik daun itu, memberi laluan seluasnya kepada mahasiswa untuk mengasah-keingin tahuan mereka tentang kebijakan luar negeri Indonesia.