RIAUMANDIRI.ID, PANGKALAN KERINCI - Dari hasil hearing atau rapat dengar pendapat warga Sei Medang dengan Komisi II DPRD Pelalawan, masyarakat mengharapkan agar menjelang mediasi, dewan diminta agar menyurati perusahaan supaya tidak melanjutkan aktivitas di kebun warga. 

Warga khawatir aktivitas yang diduga merusak kebun terus meluas karena tak menghiraukan keluhan petani yang menjadi koban. 

Dihentikan proses aktivitas tersebut guna menghindari kerugian yang lebih besar yang ditanggung oleh warga Sei Medang sebagai petani kebun sawit. Sebab, belum ada kepastian kalau lahan yang disengketakan tersebut sah milik salah satu dari mereka yakni perusahaan atau masyarakat Sei Medang.

Rapat yang dipimpin oleh Ketua Komisi 2 DPRD Pelalawan, Abdul Nasib dan diikuti oleh anggota komisi beserta masyarakat Dusun Sei Medang, Desa Kesuma kecamatan Pangkalan Kuras ini berjalan sedikit tegang mengingat apa yang dirasakan dan dialami warga saat ini semua dicurahkan dalam rapat dengar pendapat tersebut.

Jupri selaku RW Dusun Sei Medang mengungkapkan dalam rapat, saat pihak perusahaan melakukan aktivitas yang diduga merusak kebun masyarakat, mereka diduga juga menakut-nakuti warga dan dihadapkan dengan pihak kepolisian dari Polsek Pangkalan Kuras. 

Untuk itu, dirinya dan masyarakat lainnya mendatangi DPRD untuk meminta perlindungan serta memperjuangkan hak mereka yang saat ini diduga dirusak oleh pihak perusahaan sehingga masyarakat merasa tidak ada lagi harapan untuk menggantungkan masa depan mereka.

 

"Yang jelas kita nanti akan mengundang semua pihak yang terkait, mulai dari masyarakat ninik-mamak, tokoh adat dan pihak perusahaan serta BPN. Sehingga persoalan saling klaim lahan ini bisa diketahui nantinya milik siapa," kata Ketua Komisi 2 DPRD Pelalawan, Abdul Nasib.

"Selain itu dewan juga secepatnya akan mengagendakan pertemuan demi menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat Dusun Sei Medang ini," ungkap Abdul Nasib menutup rapat dengar pendapat.

Reporter: Supendi

Editor : Nandra F Piliang