Anggota TNI Tewas Ditikam Saat Amankan Pelaku Penusukan
RIAUMANDIRI.ID - Maksud hati hendak membantu mengamankan pelaku penusukan, seorang anggota TNI malah jadi korban penikaman. Serda Abd Rokhim (45) akhirnya mengembuskan napas terakhir karena kehabisan darah saat dilarikan ke Puskesmas Mlandingan, Situbondo, Jawa Timur.
Anggota Babinsa Desa Mlandingan Wetan, Kecamatan Bungatan itu mengalami luka parah akibat sabetan senjata tajam pelaku di bagian kaki. Keterangan yang diperoleh detikcom, insiden itu terjadi saat Abd Rokhim bermaksud mengamankan pelaku penusukan bernama Nursadi alias Mahrus (65). Bukannya menyerah, pria yang diduga mengalami gangguan kejiwaan itu malah dengan agresif menyerang Abd Rokhim menggunakan sebilah pisau.
Rokhim berusaha mengambil jarak dengan pelaku sambil terus melangkah mundur. Sayang, saat itu kaki Serda Rokhim tersandung pelana sapi hingga terjatuh. Melihat korban jatuh, pelaku konon semakin kalap menyerang korban. Sehingga sabetan pisaunya mengenai bagian kaki kiri korban.
"Kejadian itu benar. Tentu kami turut berduka dan menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya. Saat kejadian korban sedang melaksanakan pengabdian. Meski hari libur pada hari Minggu ini, korban tetap melaksanakan tugas negara memantau situasi di wilayahnya," kata Dandim 0823 Situbondo, Letkol Inf Ahmad Juni Toa saat dihubungi detikcom, Ahad (23/11/2019).
Pembacokan anggota Babinsa itu berawal dari insiden penusukan yang dilakukan Nursadi terhadap Salimin (70), warga Desa Mlandingan Wetan Kecamatan Bungatan tadi pagi. Saat itu, Salimin bermaksud membayar utang ke kerabatnya, yang rumahnya berdekatan dengan rumah pelaku Nursadi.
Nah, pada saat korban melintas di depan rumahnya tiba-tiba pelaku Nursadi keluar sambil menghunus sebilah pisau. Tanpa banyak omong, pelaku bahkan langsung menyerang Salimin, hingga sabetan pisaunya mengenai bagian perut dan dagu korban. Salimin langsung ambruk bersimbah darah dan ditolong warga.
"Mbah saya mau bayar utang. Pas lewat depan rumahnya itu pelaku tiba-tiba mengamuk dan menusuk. Selama ini pelaku ini memang dikenal tidak waras, sering kumat," kata Taufik (25), cucu Salimin saat di RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo.
Tak hanya membawa Salimin ke Puskesmas, sebagian warga juga bermaksud mengamankan pelaku. Namun, pelaku terus mengamuk dan menebar ancaman dengan pisau. Tak ingin ambil resiko, warga bergegas melapor ke Koramil dan Polsek Bungatan.
Mendapat laporan itu, Serda Rokhim yang bertugas sebagai Babinsa Desa Mlandingan Wetan langsung meluncur ke lokasi kejadian. Dia bermaksud membantu mengamankan pelaku. Namun malah disambut agresif oleh pelaku. Hingga akhirnya terkena sabetan pisau dan meninggal dunia.
"Kami tentu juga merasa kehilangan, dan tadi kami sudah takziah ke rumah duka. Untuk proses hukumnya, kami serahkan ke pihak kepolisian," pungkas Letkol Inf Ahmad Juni Toa.