Pemerintah, BI, dan OJK Bahas Pelemahan Rupiah
Jakarta (HR)- Pemerintah bersama Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkumpul di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk membahas masalah rupiah.
Saat ini rupiah dinilai masih belum perkasa melawan dolar Amerika Serikat (AS). Hari ini nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka di Rp 12.928/US$, melemah dibandingkan penutupan perdagangan kemarin yaitu Rp 12.900/US$.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dinilai sebagai dampak dari perbaikan ekonomi AS. Pelemahan tidak hanya terjadi dalam rupiah, namun juga mata uang negara lain.
"Gejala penguatan dolar AS yang membuat currency lain melemah tidak hanya rupiah, malah yang lain lebih lemah," kata Agus di depan para anggota DPR yang hadir sekitar 50 orang, di Gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta, Rabu (25/3).
Agus menyebutkan, pihaknya akan terus menjaga nilai tukar rupiah dengan memperhatikan kecukupan cadangan devisa.
"Kita perhatikan kecukupan cadangan devisa, kita harus jaga, saat ini dalam kondisi baik," katanya.
Hadir dalam rapat ini Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad, Deputi Gubernur Senior BI Perry Warjiyo, Deputi Gubernur BI Mirza Adityaswara, Direktur Eksekutif Bidang Komunikasi BI Tirta Segara, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Firdaus Djaelani, Deputi Pengawas IKNB Dumoly Pardede, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan OJK Irwan Lubis, Plt Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Fauzi Ichsan, dan lain-lain.(dtc/dar)