Politikus PDIP: Reaksi Surya Paloh Terlalu Emosional

Politikus PDIP: Reaksi Surya Paloh Terlalu Emosional

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Andreas Hugo Pariera menanggapi sindiran Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh soal partai yang mengaku Pancasilais yang disampaikan pada pembukaan Kongres II Partai Nasdem, pada Jumat (8/11/2019) malam. 

Andreas menilai Surya Paloh terlalu emosional menanggapi sindiran Jokowi soal pelukan Surya Paloh dengan Presiden PKS Sohibul Iman beberapa waktu lalu.

"Reaksi Surya Paloh terhadap sindiran presiden pun menurut saya terlalu emosional, membawa diskursus seolah persoalan pelukan ini masuk dalam wilayah ideologis partai-partai pendukung Jokowi-Ma’ruf," kata Andreas dalam keterangan tertulis dikutip dari Republika.co.id.


Padahal menurutnya, yang mengomentari rangkulan Paloh dan Sohibul adalah Jokowi dalam kapasitasnya sebagai presiden. Ia menilai presiden berharap banyak, setelah pembentukan kabinet seluruh partai pendukung tetap solid.

"Sehingga, meskipun hubungan antarelite partai dinamis tetapi soliditas koalisi tetap terjaga," kata dia.

Dia juga menilai tidak satu partai pun yang mengatakan bahwa rangkulan tersebut bermakna ideologis. Karena semua juga tahu dinamika antarelite partai saat ini lebih bersifat politik pertemanan. 

"Sehingga menurut saya, tuduhan Surya Paloh soal partai Pancasilais pun menjadi terlalu emosional dan sama sekali tidak bermakna ideologis," katanya.

Sementara itu Surya Paloh membantah bahwa pidatonya kemarin menanggapi sindiran Jokowi. Ia menilai pernyataannya kemarin merupakan bagian dari memberikan pencerahan. "Memberi pencerahan itu baik," ujarnya.

Ia juga menjawab tudingan yang menyebut bahwa dirinya terlalu emosional menangapi candaan Jokowi. 

"Enggaklah, kalau Pancasila kita anggap emosional ya siapa yang enggak marah bangsa ini. Mana mungkin, Pancasila alat pemersatu ideologi kita," katanya.