Dinas Pendidikan Pekanbaru Usut Kasus Bully Siswa SMP
RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Kasus perundungan (bullying) yang menimpa salah seorang siswa SMP Negeri di Kota Pekanbaru, Riau, hingga harus mendapat perawatan di rumah sakit, mendapat perhatian serius dari Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru. Dinas Pendidikan saat ini tengah mengusut dan investigasi kasus tersebut.
"Kita akan investigasi dulu anaknya itu bagaimana yang sebenarnya," kata Abdul Jamal, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru, Sabtu (9/11/2019).
Langkah itu jelas Jamal, untuk memastikan persoalan sebenarnya terkait dengan gurunya. Kasus ini diduga merupakan persoalan siswa dengan siswa, bukan antara guru dan siswa.
"Info yang sampai keluar dan ke kami katanya dibiarkan guru. Kalau dibiarkan guru, tentu guru yang salah," kata dia.
Olehnya, pihaknya masih mendalami kejadian sebenarnya dengan turun langsung ke lapangan untuk menyelidiki masalah itu.
"Tentu kita turun, sejauh ini informasi itu baru sepihak saja kita dengar. Juga tidak ada yang melaporkan ke kita," kata dia.
Pihaknya juga akan menggandeng instansi terkait agar terlibat dalam kasus ini.
"Kita juga koordinasi dengan OPD seperti DP3A untuk masalah anak ini," jelasnya.
Sementara itu, anggota Komisi I DPRD Pekanbaru yang membidangi pendidikan, Firmansyah mengatakan anak-anak saat jam belajar sudah diserahkan sepenuhnya kepada guru oleh orangtuanya untuk mendapatkan pendidikan.
"Otomatis jika anak sudah sampai di sekolah adalah tanggungjawab sekolah untuk menjaga kenyamanan dan juga keselamatan anak," tegas Firmansyah.
Ia menyayangkan perundungan itu terjadi di lingkungan sekolah saat sedang jam pelajaran.
Karenanya Firmansyah meminta kepala sekolah serta seluruh majelis guru untuk terlibat dalam keamanan serta kenyamanan seluruh siswa yang ada di lingkungan sekolah.
"Tidak ada alasan kalau misalnya anak itu besar badannya terus bandel, itukan guru tidak sendirian ada kepala sekolah dan juga pihak keamanan," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang pelajar salah satu SMP Negeri di Kota Pekanbaru mengalami perundungan hingga terkapar di rumah sakit.
"Kejadian itu saat kami tengah dalam jam belajar seni budaya," kata rekan korban yang ditemui Antara di Pekanbaru, Jumat.
Rekan sekelas korban berinisial R itu mengatakan kejadian perundungan terjadi pada Rabu (5/11) lalu. Dia mengatakan bahwa kejadian itu berawal dari aksi bercanda yang dilakukan oleh dua rekan sekelas korban lainnya.
Namun, aksi bercanda itu berujung dengan kekerasan hingga menyebabkan korban terjatuh ke lantai. R mengaku tidak melihat pasti kejadian yang menimpa rekannya F. Akan tetapi, dia memastikan pada saat kejadian seorang guru juga berada di dalam ruang kelas tersebut. Guru wanita itu juga dia benarkan tengah memegang ponsel saat kejadian itu.