RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan, orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Provinsi Riau menyentuh angka 5.859. Dari jumlah tersebut ibu rumah tangga berada di posisi tiga besar.

Dalam rapat koordinasi pengurus Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Riau di Hotel Pangeran Pekanbaru, Senin (4/11/2019), salah satu peserta, Linda, yang juga anggota Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) menyatakan pentingnya keterlibatan perempuan sebagai kader penyuluh penanggulangan HIV/AIDS.

"Perempuan rentan menjadi sasaran penyebaran virus HIV/AIDS yang dijangkitkan oleh suami-suami yang melakukan seks di luar nikah tanpa alat kontrasepsi," ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur Riau Edy Nasution menyatakan dalam pencegahan penyebaran HIV/AIDS di Provinsi Riau, perlu adanya sinergitas di berbagai lini termasuk peran perempuan dalam sosialisasi di lapangan. Hal ini karena penanggulangan HIV/AIDS tidak dapat hanya diselesaikan oleh Dinas Kesehatan dan rumah sakit.

"Suatu keinginan kami yaitu menjadikan ibu-ibu sebagai kader. Penyampaian informasi kepada ibu-ibu saat sosialisasi dirasa akan efektif apabila disampaikan oleh perempuan pula," tutur Wakil Gubernur Riau.

Lebih lanjut, Edy memaparkan bahwa penggunaan jarum suntik pada penggunaan narkoba merupakan salah satu media yang paling berkontribusi terhadap penyebaran virus HIV.(mg1)