Arab Saudi Bangun Kekuatan Militer di Perbatasan Yaman
RIYADH (HR)- Arab Saudi membangun kekuatan militer, termasuk artileri, ke wilayah-wilayah perbatasan dekat Yaman. Amerika Serikat melihat peningkatan militer itu cerminan kekhawatiran Saudi akan konflik Yaman. "Pembangunan kekuatan militer ini meningkatkan kekhawatiran Arab Saudi yang tertarik dengan konflik Yaman yang semakin memburuk," kata seorang pejabat AS seperti dikutip dari Reuters, Rabu (25/3).
Salah satu sumber pemerintah AS menggambarkan, pembangunan kekuatan militer Saudi di perbatasan Yaman terlihat sangat signifikan. Menurut sumber tersebut, besar kemungkinan Saudi sedang mempersiapkan serangan udara untuk membantu pertahanan Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi, jika kelompok pemberontak Houthi menyerang Kota Aden yang berada di Selatan negara Yaman.
Pejabat AS lainnya, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan Washington mendapatkan informasi dari intelijen mengenai pembangunan kekuatan militer Saudi tersebut. Namun, mereka tidak tahu persis lokasinya di mana dan berapa kekuatan yang digelarkan.
Turut campurnya Saudi dengan perang di Yaman berisiko menciptakan perang terselubung antara Syiah Iran yang mendukung Houthi, dimana para pemimpinnya menganut mahzab Syiah Zaidiyah, melawan Saudi dan monarki-monarki Sunni di kawasan ini yang mendukung Presiden Hadi.
Kendaraan tempur dan artileri yang dipindahkan oleh Arab Saudi ini bisa digunakan untuk tujuan baik ofensif maupun defensif, kata dua sumber pemerintah AS seperti dikutip Reuters. Namun kedua pejabat lebih condong menganggapnya untuk tujuan defensif.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Yaman, Riyadh Yasin meminta Dewan Kerja Sama Negara Teluk (GCC) melakukan intervensi militer untuk menghentikan pemberontak Houthi.GCC yang terdiri atas aliansi Arab Saudi, Bahrain, Kuwait, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Oman satu suara untuk membela Hadi.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Saud Al Faisal memperingatkan Iran yang telah memicu konflik sektarian di kawasan tersebut. Ia pun mengecam campur tangan Iran dalam pemberontakan di Yaman. Sebelumnya, pada Ahad (22/3), Houthi mengambil alih pusat kota Taiz setelah mengalahkan milisi pro-Hadi. Taiz merupakan kota strategis karena menjadi jalur utama dari Sanaa ke Aden.(rol/ivi)