Menteri Agama Fachrul Razi Dapat Salam dari Para Kiai
RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mendapat salam dari para kiai yang menjadi pengasuh Ma'had Aly atau Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) berbasis pesantren. Salam tersebut disampaikan oleh perwakilan Asosiasi Ma'had Aly se-Indonesia (AMALI) yang berkunjung ke Kantor Kemenag beberapa waktu lalu.
Selain menitip salam, para kiai juga mendoakan agar Fachrul Razi bisa mengemban jabatannya sebagai menteri agama.
"Saya menyampaikan pesan dan doa para Kiai, supaya mudah-mudahan bapak Menteri Agama bisa mengemban amanat sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Pak Presiden dan tentu kepada seluruh rakyat Indonesia," kata perwakilan AMALI, KH Abdul Jalal sebagaimana dilansir dari laman resmi Kemenag pada Senin (28/10/2019).
Dalam pertemuannya dengan Fachrul di Kemenag, Abdul Jalal juga menyampaikan bahwa pengembangan kurikulum perlu dilakukan di Ma'had Aly, namu harus didukung juga dengan kelengkapan regulasi.
"Kami sampaikan (kepada Menag Fachrul Razi) latar belakang berdirinya Ma'had Aly sampai dengan harapan-harapan ke depannya," tutur Abdul Jalal. Ia menjelaskan, salah satu alasan didirikannya Ma'had Aly karena adanya keprihatinan minimnya jumlah ulama yang menguasai ilmu keagamaan secara utuh.
Ia menjelaskan bahwa salah satu kegiatan yang digagas Ma'had Aly guna melakukan peningkatan kemampuan ulama sekaligus menyebarkan Moderasi Islam adalah Workshop Kaderisasi Ulama yang akan digelar di Ma'had Aly Hasyim Asy'ari, Tebu Ireng.
"Acara ini akan dihadiri 100 ribu habib dan santri di Indonesia. Kami berharap Pak Menag berkenan menghadiri pembukaan acara tersebut pada 6 November mendatang," tutur Pengasuh Ma'had Aly Hasyim Asy'ari itu.
Selain itu, Abdul Jalal juga menyampaikan komitmen Ma'had Aly untuk menangkal radikalisme di Indonesia dan akan selalu menjadi mitra pemerintah untuk membangun keberagamaan di Indonesia.
"Tentu keberagamaan yang ingin dibangun oleh para Kiai di Ma'had Aly adalah keberagamaan yang moderat seperti yang diajarkan para wali, termasuk wali songo," ucap Abdul Jalal.
Sementara itu Fachrul Razi mengapresiasi keberadaan Ma'had Aly dan berharap organisasi itu dapat terus memberikan kontribusi untuk menghasilkan pemuka agama yang berilmu.
"Mempunyai juru dakwah yang berilmu adalah impian saya. Coba nanti kalau ada penataran juru dakwah kita kasih tahu. Dia harus betul-betul menambah ilmunya di bidang terkait yang dibutuhkan," ucapnya.
Bukan hanya ilmu agama, menurut Fachrul Razi, para juru dakwah juga harus melengkapi diri dengan ilmu lainnya. Misalnya jika ingin berceramah padahal menyangkut perihal ekonomi, maka juru dakwah itu perlu melengkapi diri dengan ilmu pengetahuan ekonomi. "Ini penting, agar jangan sampai kita menyesatkan masyarakat," kata Menag.**