Banjir Bandang Landa Sawahlunto, Belasan Hektare Lahan Pertanian Rusak
RIAUMANDIRI.ID, SAWAHLUNTO - Tiga jam diguyur hujan, Sungai Malakutan yang melintasi tiga desa di Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, meluap. Belasan hektare padi dan ternak dilanda banjir kiriman dari daerah tetangga tersebut.
Ketiga desa yang berdampak yakni Desa Talago Gunung, Desa Kolok Mudik dan Desa Kolok Nan Tuo. Badan Kesbangpol dan PBD Sawahlunto mengklaim kerugian berkisar pada angka Rp200 juta.
“Ini siklus empat tahunan. Kerugian yang terjadi rumah kebanjiran, yang agak parah itu Mesjid Talago Gunung yang jebol bak berwuduknya,” ungkap Kepala Badan Kesbangpol dan PBD Kota Sawahlunto, Adriyusman kepada Haluan (Haluan Media Group), Ahad (27/10/2019).
Banjir ini terjadi, kata Adriyusman, karena kiriman air dari daerah tetangga. Hujan di Kota Sawahlunto memang terbilang agak lama. Namun tidak terlalu berdampak terhadap banjir yang ada.
Kerugian yang ditimbulkan, tambah Adriyusman meliputi ternak yang hilang dan mati, rumah kebanjiran, serta tanaman. Saat ini, pihak Kesbangpol dan PBD Sawahlunto, dibantu Polri, TNI turun membantu masyarakat menyelesaikan dampak yang ditimbulkan banjir bandang.
Penyuluh Pertanian Desa Kolok Mudik, Agustina, STP yang langsung terjun ke kawasan pertanian binaannya mendapati belasan hektare lahan pertanian terdampak dari banjir bandang.
Agustina merinci, kawasan pertanian Sawah Tabiang, sedikitnya terdapat 5 hektare padi, yang diperkirakan dalam hitungan sepuluh hari ke depan dapat dipanen. Namun, kini sebagian besar padi rata dengan tanah akibat banjir, hujan dan angin.
Kawasan pertanian Subangko, dengan luas 5 hektare juga mengalami kondisi yang sama. Padahal, dalam hitungan 15 hari ke depan, juga akan dilakukan panen. Sementara itu di kawasan Padang Sarai, Agustina juga mencatat terdapat 6 ekor sapi mati.
“Di beberapa kawasan lain dengan jumlah 4 hektar, juga terdapat padi yang baru berusia 1 bulan sejak ditanami. “Kami belum bisa merinci kerugian yang timbul. Namun, pastinya ada kerugian yang ditanggung petani,” katanya.
Sementara itu, Zulfahmi (41) warga Desa Talago Gunung mengatakan, banjir bandang menyebabkan tanaman padi dan cabai gagal panen. Diperkirakan 10 hektare lebih sawah rusak akibat banjir bandang tersebut.
Setidaknya menurut Zulfahmi, 14 ekor sapi terseret banjir bandang. Sembilan ekor ditemukan selamat, 2 ekor mati dan 3 sisanya masih dalam pencarian hingga Minggu (27/10).
Wakil Walikota Sawahlunto, Zohirin Sayuti tampak turun ke lokasi berdampak banjir bandang. Memberikan semangat terhadap satuan Polri, TNI dan BPBD yang membantu masyarakat mengatasi dampak banjir bandang.