Dilantik Hari Ini, 7 Fakta Kenaikan Tahta Kaisar Naruhito
RIAUMANDIRI.ID - Tanggal 1 Mei 2019 yang lalu menjadi salah satu hari yang terpenting dalam catatan baru sejarah Jepang. Hari itu, Jepang secara resmi memulai era kekaisaran baru yang bernama Reiwa. Era Heisei sebelumnya yang dipimpin oleh Kaisar Akihito sejak 8 Januari 1989 resmi berakhir pada tanggal 30 April 2019. Takhta kekaisaran dilanjutkan oleh sang putra sulung, Naruhito.
Rakyat Jepang menyambut pergantian era kekaisaran ini dengan sangat antusias dan meriah, layaknya pergantian tahun baru. Mereka berkumpul di beberapa pusat keramaian untuk menyaksikan pergantian era baru ini bersama-sama.
Tulisan “Reiwa” juga terlihat di mana-mana. Pada hari Selasa (22/10/2019) ini, Kaisar Naruhito akan dilantik dan secara resmi menjadi pemegang tahta kekaisaran Jepang. Berikut fakta-fakta unik di balik pergantian era kekaisaran baru Jepang.
1. Monarki tertua di dunia yang masih turun-temurun berlangsung
Berdasarkan catatan sejarah yang ada, monarki Jepang telah ada sejak awal abad ke-4 yang diperintah oleh Kaisar ?jin. Akan tetapi, menurut satu legenda yang masih dipercaya oleh masyarakat Jepang, kekaisaran Jepang didirikan pada tahun 660 SM oleh Kaisar Jimmu. Kaisar Naruhito yang adalah kaisar ke-126 yang menduduki Chrysanthemum Throne (istilah singgasana/takhta kekaisaran Jepang).
2. Kaisar Naruhito adalah yang pertama yang mendapat gelar sarjana dari universitas sekaligus yang mengenyam bangku pendidikan di luar istana
Tahun 1982, Kaisar Naruhito lulus dari Gakushuin University dengan gelar sarjana di bidang sejarah. Tahun 1983-1986, ia melanjutkan pendidikan di Merton College, Oxford University. Setelah kembali ke Jepang, ia melanjutkan kembali pendidikan di Gakushuin University dan berhasil mendapatkan gelar Master of Humanities.
3. Lamarannya pernah ditolak
Lamaran Kaisar Naruhito pernah ditolak tiga kali oleh Permaisuri Masako, sebelum akhirnya pertunangan mereka secara resmi diumumkan oleh pihak istana.
4. Reiwa memiliki dua makna yang berlawanan
Makna reiwa yang diinterpretasikan oleh pemerintah Jepang adalah harmoni yang indah. Tetapi, makna "rei" yang paling umum sebenarnya adalah perintah atau komando. Terkesan dingin dan kaku.
5. Udara heisei
Sebenarnya ini hanya sebuah kaleng (kosong) seukuran 300 ml yang diisi udara (bebas) sebelum era heisei berakhir. Meski dijual seharga ¥1080 (sekitar Rp142k), suvenir ini banyak peminatnya. Jadi, jika ada yang kangen dengan era heisei bisa membuka kaleng ini dan menghirup udara di dalamnya.
6. Warga berbondong-bondong menikah
Pergantian era kekaisaran baru rupanya juga dirayakan oleh ratusan pasangan yang mendaftarkan pernikahan mereka. Bahkan, ada kantor pelayanan kota yang masih buka sampai tengah malam akibat membludaknya pendaftaran.
7. Bayi-bayi Heisei dan Reiwa
Ibu-ibu yang melahirkan menjelang pergantian era juga menjadi sorotan media. Karena, beda beberapa jam atau menit akan menentukan apakah akta lahir sang anak nanti tertulis heisei tahun ke-31 atau reiwa tahun ke-1.
Itulah 7 fakta di balik pergantian kekaisaran Jepang yang pada tanggal 1 Mei lalu baru saja berganti kepemimpinan dan pada 22 Oktober 2019 Kaisar Naruhito resmi dilantik.**