Mengenal Konsep Dasar Arsitektur Islam
RIAUMANDIRI.ID,JAKARTA - Dalam sejarahnya, Islam pernah mencapai puncak kejayaan (The Golden Age) di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. Kala itu, Islam berada pada tingkat peradaban paling tinggi.
Salah satu bidang yang sangat menonjol dalam peradaban Islam adalah arsitektur, hingga muncullah sebutan arsitektur Islam (Islamic architecture) dalam khazanah arsitektur dunia. Arsitektur Islam merupakan wujud perpaduan antara kebudayaan manusia dan proses penghambaan diri kepada Tuhannya.
Genre arsitektur ini mengungkapkan hubungan geometris yang kompleks, hierarki bentuk dan ornamen, serta makna simbolis yang sangat dalam. “Di dalam Arsitektur Islam terdapat esensi dan nilai-nilai Islam yang dapat diterapkan dalam membuat bangunan,” kata M Ibrahim Halili dalam Arsitektur Islam Masa Dinasti Usmani.
Bentuk-bentuk prinsip arsitektur Islam terentang mulai dari masjid, makam, istana, dan benteng. Dari keempat jenis bangunan inilah kosa kata arsitektur Islam berkembang dan digunakan untuk menciptakan bangunan lain, seperti pemandian umum (hammam), air mancur, monumen, juga landmark kota.
Ka’bah (Baitullah) kerap disebut sebagai arsitektur Islam paling awal. Monumen primordial ini dibangun oleh Nabi Adam AS dan direnovasi oleh Ibrahim AS. Ka’bah merupakan refleksi duniawi dari monumen surgawi yang juga terpantul dalam hati manusia. Keselarasan dimensi Ka’bah, keseimbangan dan simetrisnya, sekaligus merupakan pusat kosmos Islam. Geometri, bentuk dan ukuran Ka’bah memainkan peranan penting dalam kemunculan arsitektur Islam selanjutnya.
Konsep dasar bangunan arsitektur Islam adalah cara membangun sebagaimana ditentukan hukum syariah tanpa batasan terhadap tempat dan fungsi bangunan. Namun, lebih kepada karakter Islami dalam hubungannya dengan desain bentuk dan dekorasi. Konsep pembangunan dan keindahan berdasarkan Alquran inilah yang terdapat dalam arsitektur Islam.
Keindahan arsitektur Islam sarat makna. Setiap detailnya mengandung unsur simbolisme nan mendalam. Salah satu makna yang terbaca dalam arsitektur Islam adalah kekaguman manusia terhadap keindahan dan estetika yang tak lepas dari penyerahan diri pada keagungan Sang Khalik.