Momen Prof Emil Salim Sekakmat Arteria Dahlan, Penonton Tepuk Tangan
RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA – Mantan Menteri Lingkungan Hidup sekaligus ahli ekonomi dan cendekiawan Emil Salim membungkam Arteria Dahlan ketika berdebat di acara Mata Najwa, Rabu (9/10/2019).
Dalam Mata Najwa dengan tema 'Ragu-ragu Perpu' tersebut, Emil Salim mulanya menyoroti pemilihan wakil rakyat di Indonesia dalam pemilihan umum yang memiliki jurang kredibilitas.
Menurut Emil Salim, seorang wakil rakyat mungkin bangga ketika dirinya terpilih dalam pemilihan umum. Tapi, ada keraguan. Apakah cara memilihnya tersebut bebas dari praktik korupsi?
"Jadi yang menjadi persoalan adalah ada credibility gap. Bung bilang, 'saya dipilih.' Yang menjadi persoalannya adalah apakah cara memilihnya bebas dari korupsi?" tanya Emil kepada politikus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.
Arteria Dahlan pun menjawab singkat, "Ya iyalah."
Kemudian, Emil Salim pun hendak menyontohkan adanya laporan buku tentang demokrasi kepada Arteria Dahlan. "Ada buku bung..." ujar Emil Salim.
Namun, belum selesai dia bicara, Arteria memotong. Dia meminta Emil Salim tidak mempertanyakan ihwal korupsi dalam pemilihannya. Dia meyakini pemilihannya bebas korupsi.
"...eh prof jangan tanya saya terpilih bebas korupsi atau tidak, saya yakin," ujar Arteria Dahlan sambil menunjuk-nunjuk Emil Salim.
Gemas dipotong, Emil Salim meminta kesempatan untuk berbicara kepada Arteria Dahlan. "Tunggu dulu, ada laporan democracy for sale..." ujar Emil Salim.
Lagi-lagi, Emil Salim dipotong oleh Arteria Dahlan. Dia mengungkit momen ketika Emil Salim menjadi menteri yang dinilainya bisa terpilih karena proses politik di DPR.
"Anda bisa menjadi menteri karena proses politik di DPR pak. Jangan salah," ujar Arteria Dahlan dengan nada tinggi kepada Emil Salim.
Emil Salim pun geragapan karena tidak diberikan kesempatan berbicara. "Tunggu dulu, Democracy for sale..." kata Emil Salim yang kembali dipotong Arteria Dahlan.
"Kasih contoh ke generasi muda kita pak, bernegara dengan baik, beradab dengan baik, beretika dengan baik," ujar Arteria kepada Emil Salim.
Debat sengit itu dipotong oleh Najwa Shihab selaku pembawa acara dan meminta Arteria, sebagai seorang wakil rakyat untuk memberikan contoh ke rakyat dengan mendengarkan.
"Tunggu dulu kasih kesempatan. Anggota DPR juga memberikan contoh ke rakyat dengan mendengarkan. Silakan (Emil Salim)," ujar Najwa Shihab disambut sorakan penonton.
Meski sudah diam, Arteria Dahlan pun menyinggung suporter yang menyorakinya, "Wah suporternya, suporter apa ini."
Emil Salim pun melanjutkan omongan, namun lagi-lagi dipotong Arteria Dahlan. Tapi kali ini, Emil Salim marah. Dia membentak Arteria sambil memukul meja. Dia meminta Arteria mendengarkan.
"Yang menjadi persoalan adalah bahwa dalam demokrasi kita ada laporan, ada buku yang namanya demo... (dipotong lagi Arteria).. dengar dulu!!" ujar Emil Salim.
Emil Salim pun melanjutkan, "Democracy for sale dan seluruh penangkapan oleh KPK adalah para politisi yang dipilih (rakyat). Jadi persoalannya adalah pemilihan kita yang kita jalankan belum tentu kredibel. Itu yang menjadi persoalan, jadi bung bangga, "saya dipilih", tapi apa betul dipilihnya secara betul?"
Menanggapi pertanyaan Emil Salim terkait kredibilitas pemilihannya, Arteria Dahlan pun mengamini. Dia menjawab singkat, "Iya."
Di momen inilah, Emil Salim mensekakmat Arteria Dahlan. Dia menanyakan berapa ongkos yang dikeluarkan Arteria untuk melenggang ke Senayan dan dari mana asal uang tersebut.
"Berapa ongkos yang bung keluarkan? Dari mana bung dapat uangnya?" ujar Emil Salim kepada Arteria.
Pertanyaan Emil Salim ini menuai sorakan dan tepuk tangan penonton di studio. Mereka riuh. Berbeda dengan Arteria. Dia emosi sambil berdiri dari tempat duduknya sambil menunjuk-nunjuk Emil Salim.