Riau Targetkan Produksi Swasembada Pangan
PEKANBARU (HR)- Untuk meningkatkan produksi bahan pangan, Bank Indonesia selain sebagai Bank central terus melakukan upaya peningkatan swasembada pangan di provinsi Riau. Upaya tersebut dibahas dalam acara Seminar Nasional Ekonomi Syariah, dengan tema Pengendalian Produksi, Distribusi dan Konsumsi Pangan Berbasis Syariah, menuju ketahanan dan stabilitas harga pangan yang stabil.
Hadir sebagai pembicara dalam seminar yang dibuka langsung oleh Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman, Jumat (20/3) di Ruang Serba Guna Bank Indonesia, Deputi Gubernur BI Dr Halim Alamsyah, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Jon Erizal dan Pengamat Ekonomi Muhaimin Iqbal. Tampak hadir Bupati Kampar H Jefri Noer, Bupati Meranti Irwan Nasir, Kepala OJK Riau M Nurdin Subandi, Walikota Pekanbaru H Firdaus MT, Rektor UIR Detri Karya, seluruh jajaran SKPD di Riau, pihak perbankan dan seluruh undangan.
Dikatakan Halim, pihaknya akan berupaya untuk mendorong perbankan syariah untuk menjangkau unit-unit usaha masyarakat, baik yang ada di perkotaan maupun di pelosok desa. Khususnya bagi usaha-usaha yang memiliki prospek untuk dilakukan pengembangan dan perspektif untuk didatangi.
"Perbankan syariah tidak perlu nunggu untuk didatang, kalau perlu jemput bola kepada usaha yang memang perspektif untuk dikembangkan. Riau sebagai salah satu provinsi yang siap untuk pengembangan tersebut. Apalagi ada kabupaten yang sudah memiliki usaha, bank syariah bahkan pasarnya,"papar Halim.
Keberadaan perbankan syariah selama ini, diakui Halim masih belum maksimal. Apalagi untuk pengembangan swasembada pangan ini tentunya perlu keberadaan lembaga keuangan ditengah masyarakat. Memang selama ini yang menjadi masalahan yakni selalu dihadapkan dengan kurangnya tenaga Sumber Daya Manusia (SDM). Khususnya dalam program pembiayaan bagi usaha masyarakat. Kedepan diharapkan dengan adanya seminar ini, tidak hanya sebatas pembahasan saja. Tetapi bisa segera ada action ditengah masyarakat atas keberadaan bank syariah," harap Halim.
Sementara itu, menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Jon Erizal menuturkan bahwa pihaknya sangat memberikan apresiasi terhadap program yang dicanangkan oleh BI. Karena dengan kondisi perekonomian mendatang, tentunya perlu dipersiapkan sejak dini. Apalagi terkait dengan ketersediaan swasembada pangan di Riau. Karena selama ini daya impor Riau terhadap bahan pangan masih cukup tinggi.
"Kita sangat mendukung dengan keberadaan bank syariah diharapkan bisa membantu masyarakat. Jadi dengan adanya program BI yang mengupayakan melakukan produksi bahkan distribusi bahan pangan tentunya ini sangat sinkron. Seperti dengan penanaman kurma, hydroponik dan produksi padi. Apalagi menurut kajian dengan memakan 3 buah kurma sudah sama dengan sepiring nasi," paparnya.
Jadi dengan adanya ketersediaan swasembada pangan, maka diyakini kedepan perekonomian Riau tidak akan berpengaruh terhadap goncangan perekonomian manapun jika Riau sudah mencukupinya.
Di tempat yang sama pula, Kepala BI Cabang Riau, Mahdi Muhammad juga menambahkan bahwa Seminar ini bertujuan untuk jangka pendek perlu adanya lembaga kajian ekonomi syariah. Karena di Indo masalah pangan adalah masalah utama, oleh sebab itu bagaimana masyarakat bisa mempersiapkan diri dan sebagai langkah awal bisa memproduksi kebutuhan pangan untuk jangka panjang.
Selain seminar, dalam acara tersebut BI melakukan penandatangan kerjasama dengan pemkab Pekanbaru dan UIR dalam program pengembangan kluster cabai merah. Serta kerja sama dengan pemkab Meranti dalam program ketahanan pangan kluster sagu.(nie)