Korban Tewas Gempa Ambon Bertambah Jadi 20 Orang
RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban gempa 6,8 SR yang mengguncang Ambon, Maluku pada Kamis (26/9/2019) per pukul 18.00 WIB mencapai 20 orang.
Sedangkan data korban luka mencapai angka kurang lebih 100 orang di Desa Liang, enam orang luka ringan di Kampung Lha, Desa Liang dan satu orang dengan nama Jono mengalami luka berat di Desa Waisama, Kabupaten Seram Bagian Barat.
Untuk data kerugian materi, tercatat setidaknya 20 unit rumah rusak sedang, delapan rumah rusak berat serta satu buah bengkel rusak di Dusun Tanah Merah.
Sebanyak 25 unit rumah, satu masjid, tiga ruang kelas sekolah, satu MCK dinyatakan rusak di Kampung Lha. Lalu di Desa Waihula terdapat tujuh rumah rusak total dan lima rumah rusak sedang, di mana penghuni tengah mengungsi di sekitar rumah.
Jumlah pengungsi di seluruh wilayah yang terdampak gempa Ambon diperkirakan mencapai 2 ribu jiwa.
Sejumlah kebutuhan pokok masih dibutuhkan untuk pengungsi seperti tenda, kebutuhan bayi, makanan dan minuman, obat-obatan, pembalut wanita, tempat tidur, selimut, alat penerangan, tandon air serta MCK, dan kit penyembuhan trauma untuk anak bayi dan remaja.
Sementara itu, BPBD Provinsi Maluku dan Kota Ambon mengimbau warga untuk tidak panik dan takut dengan informasi menyesatkan bahwa akan terjadi gempa lebih besar pascagempa magnitudo 6,8 pagi tadi.
"Masyarakat jangan terpancing isu-isu yang berkembang bahwa akan terjadi gempa dengan kekuatan lebih besar hingga memicu tsunami pada sore hingga malam ini," kata Kepala Bidang Kesiapsiagaan Bencana BPBD Provinsi Maluku, John Hursepuny,di Ambon, Kamis (26/9) malam seperti dilansir Antara.
Pihaknya bersama BPBD Kota Ambon terus mengintensifkan sosialisasi dengan menggunakan mobil penerangan untuk megimbau warga agar tidak panik serta tidak mempercayai isu-isu yang berkembang.
Ia membenarkan pascagempa tektonik dengan magnitudonya 6,8 dan kemudian dilakukan pemutakhiran menjadi 6,5, masih masih terjadi gempa susulan hingga Kamis petang, tetapi kekuatannya semakin menurun.
Menurut hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa yang terjadi di Ambon pada Kamis pagi berdasarkan informasi awal magnitudonya 6,8 dan kemudian dilakukan pemutakhiran menjadi 6,5.
"Hingga Kamis petang sudah terjadi lebih dari 70 kali gempa susulan, tetapi kekuatannya semakin kecil. Karena itu masyarakat diimbau untuk tetap waspada, tidak panik dan tidak mudah percaya dengan informasi tidak jelas sumbernya atau hoaks," katanya.
Dari puluhan kali gempa yang mengguncang Ibu Kota Provinsi Maluku tersebut hanya 16 kali yang dirasakan masyarakat di Kairatu dan Ambon dengan skala V MMI, Masohi III MMI dan Banda II MM.