Polisi Represif, Puluhan Mahasiswa Dilarikan ke Rumah Sakit
RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Korban unjuk rasa yang berujung ricuh di Palembang, Sumatra Selatan bertambah menjadi 40 dari sebelumnya dilaporkan 28 yang dirawat di rumah sakit.
Ribuan mahasiswa diketahui berunjuk rasa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumsel hingga berujung bentrok dengan aparat kepolisian, Selasa (24/9/2019).
Senat Mahasiswa Universitas Indo Global Mandiri Palembang M Alias Alvarizi yang tergabung dalam massa Aliansi Sumsel Melawan mengatakan, berdasarkan data kolektif yang dikumpulkan mahasiswa, terdapat 40 orang mahasiswa korban luka yang dirawat di 3 rumah sakit di Palembang.
Secara rinci, 25 korban dirawat di RS RK Charitas Palembang, 5 korban di RS AK Gani, dan 10 lainnya dirawat di RS Muhammadiyah Palembang.
"Kita baru dapat laporan jumlahnya segitu, belum bisa dipastikan. Untuk luka-lukanya pun belum diketahui," ujar Alias saat dikutip dari CNNIndonesia.com.
Selain menembakkan gas air mata dan meriam air ke arah massa yang merangsek maju memaksa masuk ke Gedung DPRD, ada tindakan represif berupa penganiayaan fisik dari aparat yang berupaya memukul mundur massa.
Presiden Mahasiswa Universitas Sriwijaya Ni'matul Hakiki berujar, pemicu terjadinya bentrokan tersebut diklaimnya bukan dari kalangan mahasiswa. Ada kelompok lain yang menyusup ke massa mahasiswa dan memicu terjadinya bentrokan tersebut.
"Untuk oknum pemicu ricuh bukan dari pihak mahasiswa. Kami sudah tahu orangnya, ada orang-orang luar. Berapa orang enggak bisa dipastikan," kata dia.
Saat gas air mata ditembakkan polisi, kata dia, massa yang mulanya terkonsentrasi di depan pagar Gedung DPRD Sumsel mulai terpecah belah.
Para koordinator aksi yang semula berada di atas mobil komando pun turut berlari meninggalkan kendaraan. Namun saat massa mulai kembali berkerumun, mobil komando sudah dalam keadaan rusak.
"Mobil komando hancur terjadi karena kesalahan bapak Brimob, bukan dari mahasiswa. Mobilnya itu punya massa mahasiswa. Waktu gas air mata, massa bubar. Balik-balik sudah hancur," ujar dia.
Sementara itu Kapolresta Palembang Komisaris Besar Didi Hayamansyah mengatakan pihaknya sudah mengunjungi RS RK Charitas dan terdapat 28 korban pasca unjuk rasa digelar. Hingga pukul 18.00 WIB, sebagian besar korban sudah dipulangkan dari rumah sakit. Sementara 2 lainnya masih dirawat.
"Semua korban ini bukan luka fisik, tapi karena dampak gas air mata. Tidak ada yang dirawat inap di rumah sakit. Mudah-mudahan yang 2 ini malam ini bisa pulang," kata dia.