RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengungkapkan pengalaman perjalanan kehidupannya yang dimulai menjadi seorang wartawan, pengusaha hingga menjadi politisi sukses dengan menempati posisi orang nomor satu di DPR. Kesuksesannya menjadi seorang pengusaha maupun menjadi politisi, tidak lepas dari hubungan baik yang dibinanya dengan nara sumber ketika menjadi wartawan.  

"Setiap orang sudah ada jalan takdirnya dan garis tangannya. Makanya saya tidak pernah memiliki ambisi yang berapi-api dan meledak-ledak, karena saya yakin Allah sudah mempunyai rencana bagi kita," ujar Bamsoet ketika membuka Forum Komunikasi dan Sosialisasi Program Kerja  (FKSPK) DPR RI 2019 bertema 'Sinergi DPR RI dan Wartawan Parlemen Dalam Menyukseskan Parlemen Modern', di Bogor, Sabtu-Minggu (20-21/2019).

Bamsoet merasakan berat menjalankan profesi wartawan pada waktu itu. Kemajuan teknologi belum seperti sekarang. Menulis naskah berita masih menggunakan mesin ketik, tidak seperti sekarang yang sudah menggunakan komputer dan bahkan dengan gadget.

"Ketika itu memang tidak mudah menjadi wartawan. Mengetik berita pakai mesin tik. Lebih sedihnya lagi, naskah yang berita yang kita buat diremas-remas dan dimasukan ke tempat sampai oleh redaktur.Begitu juga untuk mencari sebuah referensi, terkadang kita mesti pergi ke perpustakaan atau membuka kliping-kliping," kata Bamsoet mengungkapkan pengalamannya.

Berbeda dengan zaman sekarang, ulas Bamsoet, wartawanbisa copy paste berita tanpa perlu mengetik berulang-ulang lagi," ujar Bamsoet di hadapan 100 wartawan berbagai media yang tergabung dalam Koordinatoriat Wartawan Parlemen.

Namun profesi wartawan yang dijalaninya itu telah menghantarkan dirinya sebagai seorang pengusaha dan politisi yang sukses dengan puncuk karir sebagai Ketua DPR RI. Resepnya adalah seorang wartawan itu harus menjaga hubungan baik dengan nara sumber dengan tetap menjaga indepensi.

Hubungan baik itu bukan hanya sekedar dalam pemberitaan dan kepentingan wawancara, tapi tetap dengan menjalin silaturahim. 

"Suatu saat kita akan butuh dia (nara sumber -red), bukan hanya dalam kepentingan pemberitaan, tapi kepentingan yang lain," pituah Bamsoet kepada 100 wartawan yang mengikuti FKSPK DPR 2019 itu.

Dengan tetap membina hubungan baik dengan nara sumber itu, ungkap Bamsoet, dirinya menjadi menjadi pengusaha dan menghantarkannya menjadi seorang politisi yang sukses dengan posisi sebagai Ketua DPR.   

Bamsoet juga menyadari, untuk menjadi politisi yang sukses dirinya juga butuh hubungan dengan wartawan. Karena itulah, sejak dirinya menjadi anggota DPR, selalu membina hubungan baik dengan wartawan dan bahkan menjadikan wartawan sebagai stafnya.

Karena itu, Bamsoet memberi pituah kepada wartawan yang sehari-hari meliput di parlemen, menjalin hubungan baik dengan anggota parlemen dan memanfaatkan anggota parlemen itu. "Jangan mau hanya dimanfaatkan saja, wartawan juga harus bisa memanfaatkannya," ujar Bamsoet.

Dia mencontohkan seorang wartawan yang selama ini aktif meliput di DPR. Karena dibangunnya hubungan yang baik dengan anggota DPR, bisa menjadi caleg DPRD Agam pada Pemilu 2019 lalu dan berhasil berhasil lolos menjadi anggota DPRD Agam.

"Seperti si Zul (anggota DPRD Agam Zulhefi -red), dia bisa menjadi caleg karena selalu membina hubungan baik dengan anggota DPR. Begitu juga dengan teman-teman yang hadir di sini, bisa melakukan hubungan baik dengan anggota DPR, karena hampir semua ketua umum partai itu ada di Senayan. Seperti Donny (Ketua Koordinatoriar Wartawan Parlemen -red) karena kedekatannya dengan saya, bisa saja pada Pemilu mendatang menjadi caleg. Yang penting harus fokus pada satu partai," jelasnya.     

Selain memberi pituah kepada 100 wartawan, dalam acara yang dihadiri Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar, Deputi Persidangan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI Damayanti, Kepala Bagian Media Cetak dan Media Sosial DPR RI Muhammad Djazuli, serta sejumlah pejabat dan pegawai di lingkungan Setjen dan BK DPR RI itu, Bamsoet menyampaikan berbagai kegiatan yang dilakukan DPR menuju parlemen modren, seperti membuat aplikasi DPR Now!

Reporter: Syafril Amir

Editor : Moralis