Rapat Terbatas di Pekanbaru, Presiden Tetapkan Riau Siaga Darurat Karhutla
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Presiden Joko Widodo langsung memutuskan Provinsi Riau dalam Status Siaga Darurat Karhutla.
Keputusan ini diambil setelah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) semakin meluas di wilayah Riau, yang menyebabkan kabut asap tebal menyelimuti wilayah Bumi Lancang Kuning.
“Riau status siaga darurat, luas lahan yang terbakar juga sudah mencapai puluhan ribu hektare. Jangan sampai ini mengganggu aktivitas penerbangan sehingga berimbas kepada pertumbuhan ekonomi, aktivitas ekonomi di Riau,” ujar Presiden saat memimpin rapat terbatas bersama Gubernur Riau, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kepala BNPB, Menteri Kesehatan, Menteri Sosial, di Hotel Novotel, Pekanbaru, malam ini, Senin (16/9).
Pada kesempatan tersebut Presiden Jokowi juga mengatakan bahwa pasukan TNI/Polri sudah ditambah. Namun dukungan penuh dari pemerintan daerah tidak begitu tampak. Sehingga aksi pencegahan tidak dilakukan dengan maksimal.
“Pasukan kita tambahkan, tetapi sekali lagi, kalau tidak ada dukungan Pemda ini adalah pekerjaan besar yang sulit diselesaikan. Pengalaman kita tahun-tahun sebelumnya seperti itu. Kuncinya di pencegahan, jangan sampai ada titik api muncul,” tegas Presiden.
“Saya hanya inign mengingatkan semuanya, di rapat bulan Juli tanggal 15, saat itu di Istana saya ingatkan, pencegahan karhutla itu adalah mutlak harus dilakukan. Karena kalau yang terjadi, sudah kejadian kebakaran apalagi di lahan gambut, pengalaman bertahun-tahun kita sudah mengalaminya, sangat sulit menyelesaikan,” ungkap Presiden.
Presiden mengatakan, Gubernur memiliki perangkat-perangkat sampai ke bawah, Bupati, Walikota, Camat, Kades. Pangdam juga punya perangkat, Danrem, Dandim Koramil, Babinsa, semuanya ada. Kapolda juga punya perangkat, Kapolres, Kapolsek, sampai ke Babhinkamtibmas. Selain itu juga BNPB dan Kehutanan.
“Kita memiliki semuanya, tapi perangkat-perangkat ini tidak ditertibkan secara baik. Kalau infrastruktur ini diaktifkan secara baik, saya yakin, satu titik api ketahuan dulu sebelum menjadi ratusan titik api, itu sudah saya ingatkan berkali-kali. Yang kita hadapi ini bukan hutan, tapi lahan gambut,” kata Presiden.
“Kalau sudah terbakar akan sulit dipadamkan. Hari Jumat yanh lalu saya juga sudah perintah ke Panglima, kepala BNPB itu dilakukan hujan buatan, sudah dikerjakan. Dan hari ini juga kita harapkan dilakukan yang sama,” kata Presiden.
Untuk diketahui, Presiden Jokowi, secara mendadak menuju Riau untuk menyelesaikan kebakaran hutan dan lahan yang telah menyebabkan kabut asap menyelimuti Riau dalam dua minggu ini. Selain itu kabut asap juga sudah sampai ke negara tetangga Malaysia. Dan juga menyebabkan seluruh sekolah diliburkan.
Presiden Jokowi mendarat di Lanud Roesmin Nurjahdin pukul 18.30 dengan menggunakan pesawat kepresidenan. Presiden disambut langsung oleh Gubernur Riau Syamsuar, Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution, Pangdam I Bukit Barisan, Danrem Wirabima, Danlanud Roesmin Nurjadin, Kapolda Riau, dan Kepala BNPB.
Selanjutnya, pada hari Selasa (17/9), Presiden Jokowi bersama rombongan akan meninjau beberapa titik Karhutla yang terjadi di wilayah Riau, dengan menggunakan helikopter. Mulai dari pukul 07.00 WIB pagi sampai siang hari. Peninjauan dilakukan di lokasi Merbau, Meranti dan Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar.
Reporter: Nurmadi