Matankari Desak BPCB Sumbar Libatkan Ahli Waris Renovasi Candi Muara Takus
RIAUMANDIRI.CO, KAMPAR - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumatera Barat, melakukan renovasi kompleks Candi Muara Takus. Upaya sosialisasi telah dilakukan pihak BPCB pada 3 September lalu di Kantor Camat XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Riau.
Upaya merenovasi komplek Candi Muara Takus sudah mulai dilakukan dengan dimulainya pemasangan patok di lokasi candi.
"Harapan kita semua akan ditata kembali. Banyak hal-hal yang tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Walaupun pihak BPCB adalah tangan pemerintah untuk urusan cagar budaya, namun sebaiknya melibatkan ahli waris selaku pemilik candi ini secara turun temurun," harap Ketua Matankari Amirullah dalam keteranga tertulisnya, Sabtu (7/9/2019).
Pelibatan ahli waris, jelas Amirullah, misalnya terkait penempatan arena bermain pengunjung untuk anak-anak.
"Ini mesti dilihat, bahwa itu adalah bagian dalam wilayah candi. Tempat-tempat yang disakralkan. Ada tempat para dhatu, para dewi, para puti dan lainnya. Hal-hal inilah yang mesti dilakukan koordinasi dengan ahli waris," jelas Amir.
Lebih lanjut Amir mengatakan, mau tidak mau ini harus dikerjakan bersama sesuai tupoksi masing-masing.
"Kalau tidak bersama-sama, dikhawatirkan tindakan dan atau program apapun yang dibuat BPCB, Dinas Pariwisata dan Dinas Kebudayaan tidak akan pernah mampu menjadikan komplek kedatuan muotakui ini seperti semula. Jadi, ya harus bersama," ujar Amir yang pernah menjadi penyuluh budaya Kemendikbud itu.
Ditambahkannya, apalagi bagian dalam candi. Ekskavasi mesti ada tim dari ahli waris sebagai pendamping.
"Berapa banyak sejak dahulu dilakukan ekskavasi, hasil benda, artefak kita yang tidak tau kemana saja dibawa. Di musium mana saja, benda apa saja. Ini perlu kejelasan. Makanya kita minta museum terlebih dahulu didirikan di sana sebelum melakukan ekskavasi," ujar Amir.