Viral Video Konflik Rumah Ibadah di Inhil, Pendeta Sinaga Sampaikan Permohonan Maaf
RIAUMANDIRI.CO, TEMBILAHAN - Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution menegaskan bahwa video viral soal konflik rumah ibadah di Dusun Sari Agung, Desa Petalongan, Kecamatan Keritang, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), tidak seperti kejadian aslinya sebagaimana tersebar di dunia maya.
Hal itu ditegaskan Wagubri usai memimpin mediasi permasalahan konflik rumah ibadah di Inhil di ruang Kenanga Kantor Gubernur Riau, Rabu (28/8/2019).
"Ini perlu saya sampaikan bahwa pernyataan itu juga disampaikan oleh Pendeta Sinaga di sana," kata Edy.
Menurutnya, setelah Pendeta Sinaga melihat video yang viral itu, kemudian menyampaikan kejadian sebenarnya kepada atasannya yang ada di Pekanbaru yakni Ketua PGPI Riau, Pendeta Rikson Sitorus.
"Tadi sudah kita bahas persoalan itu panjang lebar. Ternyata persoalan itu sudah diselesaikan jauh hari sejak Februari dilakukan kesepakatan-kesepakatan, mulai tingkat desa, kecamatan sampai kabupaten," paparnya.
Dia menjelaskan, yang dipermasalahkan masyarakat di Desa Petalongan bukan soal ibadahnya tapi tempat ibadah yang tidak sesuai dengan keputusan bersama Kemendagri dan Kemenag.
"Karena rumah itu tidak bisa digunakan sebagai tempat ibadah, sementara mereka punya keinginan melaksanakan ibadah. Itu yang sudah dicarikan solusi oleh Pemkab Inhil, ada dua gereja terdekat di sana sekitar 8 kilometer.
"Nah ini yang akan kita komunikasikan, dan akan diintensif oleh internal gereja di sana oleh Pendeta Sinaga untuk memberikan pemahaman kepada umatnya. Jadi menjelang pemerintah menyediakan tempat ibadah, pemerintah akan membangun komunikasi dengan dua gereja yang ada di sana agar bisa memberikan kesempatan mereka beribadah dengan mengatur jam-jamnya," paparnya.
Dengan begitu, diharapkan solusi tersebut dapat memberikan jalan keluar. Sehingga umat yang ada di sana bisa melaksanakan ibadah, dan mereka juga tidak merasa negara tidak hadir dalam persoalan ini.
Sementara itu, Ketua PGPI Provinsi Riau Pendeta Rikson Sitorus menyampaikan, pihaknya sempat terkejut melihat video yang beredar di media sosial dalam beberapa hari ini. Menurutnya video tersebut bisa membuat kegaduhan.
"Tapi sebelum rapat ini saya menerima satu video dari beliau (Pendeta Sinaga), bahwa video yang beredar tidak sepenuhnya benar. Jadi beliau minta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, karena video itu sudah menjadi viral seluruh Indonesia,"
"Itu yang beliau katakan saya minta maaf kalau video itu tidak benar, dan kami di sini (Desa Petalongan) sudah aman," ungkap Pendeta Sitorul menirukan permohonan maaf Pendeta Sitorus.