Pengamat: Pindah Ibu Kota Bukan Seperti Pindah Kos-kosan

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Pengamat politik UIN Syarief Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno mengatakan naskah akademik pemindahan ibu kota ke Kalimatan Timur harus disampaikan atau disosialisasikan kepada publik.
"Sebelum bicara regulasi, saya kira naskah akademik layaknya untuk di-share kepada publik," katanya dalam diskusi bertema "Imbangi Jokowi, Strategi DPR Percepat Pembuatan Regulasi", di Media Center DPR, Selasa (27/8/2019).
"Pindah ibu kota itu bukan seperti pindah kos-kosan. Bukan hanya pindah fisik, bukan hanya Monas digotong yang viral di mana-mana pindah ke Kalimantan. Tetapi ini sebagai upaya untuk memindahkan orang hidup dengan komunitas-komunitas yang ada di dalamnya. Kita tidak mau pindah ibu kota itu seperti Canberra yang sepi sekali," kata Adi yang menyebutkan pergi beberapa kali ke negara tersebut.
Dia mengatakan pemindahan ibu kota ini tidak perlu buru-buru tetapi harus melalui perencanaan-perencanaan yang matang.
"Kita tidak mau ibu kota yang baru ini justru sepi, karena orang yang tinggal di sana itu merasa dirinya ngekos," tegasnya.
Reporter: Syafril Amir
Berita Lainnya
- Tingkat Perceraian Sumbar Lampaui Skala Nasional
- 9 Bulan Ngungsi Tanpa Bantuan: 184 Warga Nduga Papua Tewas, 41 Antaranya Bocah
- Rakyat Makin tidak Puas
- Andromax M3Y, Mifi untuk Satu Pleton
- Masyarakat Konawe Selatan Desak KPK Sidik Bupati Surunuddin
- Berbahaya Jika Foto di Menara Eiffel Pada Malam Hari