Perempuan Petapahan Kampar Ikuti Pelatihan DMPA Pemberdayaan yang Digelar PSPI

RIAUMANDIRI.CO, PETAPAHAN - Sebanyak 75 orang ibu-ibu di sekitar desa areal operasional konsesi PT Perawang Sukses Perkasa Industri (PSPI) mengikuti Pelatihan Pemberdayaan Perempuan Dalam Pelestarian Lingkungan dan Kesejahteraan Keluarga yang merupakan bagian dari Program DMPA (Desa Makmur Peduli Api) APP- Sinar Mas di aula Kantor Camat Tapung, Kabupaten Kampar, Riau, baru-baru ini.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Camat Tapung yang diwakili oleh Sekretaris Camat Suparto, Sustainability and Stakeholder Engagement Divition APP Sinar Mas, Luluk Andriani, Public Relation PT Arara Abadi-APP Sinar Mas Wilayah Riau, Nurul Huda, Forest Protection Patner APP-SM, Tahan dan Humas PT PSPI, Junaidi.
Menurut Pimpinan Program DMPA Perusahaan Patner APP Sinar Mas Wilayah Riau, Tahan didampingi Public Relations PT AA-APP SM, Nurul Huda, dan Humas PT PSPI Junaidi, PT PSPI merupakan salah satu perusahaan mitra pemasok APP Sinar Mas Wilayah Riau yang berada pada beberapa desa, yaitu, Desa Petapahan, Desa Suka Mulya, Desa Batu Gajah, Desa Pasir Sialang dan Desa Genting Damai. Desa-desa ini merupakan desa-desa yang berdekatan dengan PSPI.
"Di beberapa desa ini kita telah melaksanakan program-program pemberdayaan, baik Program CSR maupun Program DMPA bidang peternakan, pertanian, perikanan, UKM. Kita juga bantu permodalan, kemasan serta penjualannya, terutama masalah kemasan, karena salah satu faktor penjualan suatu produk tersebut adalah kemasannya," jelas Tahan.
Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari ini, kata Tahan, dinamakan Program Pemberdayaan Perempuan Dalam Pelestarian Lingkungan dan Kesejahteraan Keluarga. Sasaran kegiatan ini adalah ibu-ibu yang selama ini merupakan penopang ekonomi keluarga.
"Di mana kegiatannya adalah pelatihan dan pengenalan tanaman herbal dan obat-obatan, yang selama ini tanpa disadari di sekitar pekarangan atau halaman rumah kita sebenarnya banyak manfaatnya baik untuk bahan makanan, minuman dan obat-obatan,” jelas Tahan.
Potensi Perempuan Besar
Luluk Andriani dari Sustainability and Stakeholder Engagement Division APP Sinar Mas yang dipercaya dalam program ini sebagai Project Manager Movement Empower Program menambahkan, tujuan program ini adalah merupakan bagian dari program DMPA.
"Kita dari APP melihat bahwa potensi perempuan-perempuan sangat besar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan keluarga maupun pemeliharaan lingkungan. Selama ini sebenarnya peran perempuan sangat besar, namun kurang banyak terlibat dalam program DMPA. Oleh sebab itu terlibatnya perempuan dalam program DMPA kita berharap perempuan-perempuan yang ikut program ini menjadi pendorong dan subjek dalam peningkatan kesejahteraan keluarga," ujar Luluk.
Dijelaskan Luluk, melalui beberapa kegiatan yang telah disepakati dengan Marta Tilaar, berupa pengetahuan dan pemanfaatan tanaman herbal, pihaknya berharap para peserta tidak hanya berpotensi penambah pendapatan keluarga, juga sekaligus juga dengan adanya tanaman herbal para peserta juga bisa menjaga kesehatan dengan mengolah makanan sehat yang akan mengurangi biaya pengeluaran keluarga.
Sementara itu menurut Pimpinan Trainer dari Marta Tilaar, Heru Datta W, program pelatihan ini merupakan program pemberdayaan perempuan antara APP-Sinar Mas dengan Marta Tilaar.
"Selama ini kita sepaham dengan APP-Sinar Mas dalam program pemberdayaan perempuan, sebagaimana konsep yang diusung oleh Marta Tilaar, bagaimana penopang hidup dalam keluarga itu sebetulnya adalah perempuan. Kebetulan dengan APP kita sepaham, dimana APP punya program pemberdayaan perempuan di sekitar areal operasionalnya dengan program-program CSR (corporate social responsibility) yang diawali dengan program Desa Makmur Peduli Api (DMPA). Kini yang menjadi sasaran program ini adalah Ibu-ibu rumah tangga, yang mana kita ajarkan bagaimana untuk bisa menopang hidup keluarga dengan meningkatkan income (pendapatan) keluarga,” terang Heru.
Heru menambahkan, kegiatan hari ini adalah kegiatan memperkenalkan tanaman-tanaman herbal. Selanjutnya bagaimana budidayanya, dan dari bahan-bahan herbal tadi ternyata bisa kita olah dan kita ajarkan membuat kulinernya berupa bahan makanan dan minuman yang berbahan baku herbal dan sekaligus juga kita ajarkan inovasinya, yang mana biasanya makanan itu dengan bahan-bahan standar, maka dengan inovasinya kita memasukan bahan-bahan herbal.
Tiada Henti Cegah Karhutla
Sementara itu di sisi lain, Humas PT PSPI Distrik Petapahan Junaidi, mengatakan, dalam musim kemarau tak henti-hentinya melakukan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mungkin terjadi di areal konsesi HTI (Hutan Tanaman Industri) milik perusahaan.
"Mulai dari tindakan pencegahan melalui sosialiasi dan kerja sama dengan berbagai unsur aparatur desa, sampai tindakan pemadaman jika terjadi kebakaran. Sampai saat ini program yang dilakukan cukup efektif. Ini karena kesadaran masyarakat semangkin tinggi,” tambah Junaidi.
“Alhamdulillah masyarakat di sekitar distrik kita sudah mulai menyadari akan bahaya terjadinya karhutla. Selama ini masyarakat sudah saling menjaga dan bahu membahu dengan perusahaan dan unsur upides dan upika lainnya. Bagi kita dari perusahaan selalu melakukan sosialisasi dan bekerjasama dengan aparat TNI/Polri dan unsur lainnya dalam sosialisasi pencegahan karhutla di sekitar wilayah operasional perusahaan," beber Junaidi lagi.
Dikatakan Junaidi, salah satu proses sosialisasi karhutla tersebut, perusahaan melaksanakan beberapa program DMPA (Desa Makmur Peduli Api) sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar operasional perusahaan yang dikoordinasikan dengan APP-Sinar Mas.
"Di antara program-program DMPA yang selama ini kita telah lakukan yaitu bidang: peternakan sapi, hottikultura: tanaman, cabai, jagung, kacang-kacangan, perikanan, UKM dan juga di bidang obat-obatan herbal dan keterampilan bagi perempuan dan ibu-ibu rumah tangga.