Taja Seminar Kewirausahaan, Mahasiswa Kukerta Unri di Rupat Usung 'Gerakan Indonesia Mandiri'
RIAUMANDIRI.CO, RUPAT - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Tematik Revolusi Mental Universitas Riau (Unri) 2019 di Desa Kadur, Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, menggelar Seminar Kewirausahaan dengan mengusung tema, "Gerakan Indonesia Mandiri".
Tim Kukerta Unri di Kadur yang beranggotakan 10 orang, yakni Alhadiid, Reza, Fairuza, Irma, Popi, Sonia, Melisa, Jelita, Novita, dan Febri ini, didampingi dosen pembimbing lapangan Geovani Meiwanda, SSos,MPA dan Koordinator Wilayah sekaligus pemateri pada seminar kewirausahaan Dr Sri Endang Kornita, SE, MSi. Kegiatan tersebut dilakukan pada tanggal 2 Agustus 2019, di Kantor Desa Kadur Rupat Utara.
Hadir dalam kegiatan ini Kepala Desa Kadur, perangkat desa, Ketua BUMDes, Ketua PKK, mahasiswa Kukerta dan masyarakat Desa Kadur.
Koordinator Desa Kukerta Unri di Desa Kadur, Alhadiid, dalam keterangan tertulis yang diterima Riaumandiri.co, Rabu (14/8/2019), menjelaskan, seminar ini merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan ekonomi serta pengetahuan masyarakat mengenai pemahaman konsep dan penerapan kewirausahaan untuk masyarakat.
"Seminar kali ini tidak hanya wacana semata, melainkan dari dosen Universitas Riau sendiri telah memberikan peluang kepada masyarakat sekitar berupa kerja sama dengan gerai oleh-oleh Pekanbaru. Ini diterapkan agar usaha dari masyarakat itu sendiri tidak hanya diproduksi di sekitar Desa Kadur melaikan dapat dipasarkan ke luar Pulau Rupat Utara," jelas Alhadiid.
Pada seminar kewirausahaan kali ini, lebih menekankan kepada kerajinan masyarakat daerah seperti, anyaman tikar dari pandan, madu kelulut, dan pembuatan nugget yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa Kukerta Tematik Revolusi Mental Universitas Riau 2019 di Desa Kadur terhadap ibu-ibu Desa Kadur.
“Saya sangat mendukung Gerakan Indonesia Mandiri ini diterapkan di Desa Kadur karena desa ini memiliki berbagai potensi sumber daya alam yang dapat dikembangkan untuk menjadi sebuah peluang usaha bagi masyarakat Desa Kadur. Melalui seminar ini diharapkan masyarakat dapat memahami tentang cara memanfaatkan sumber daya alam yang ada untuk dijadikan usaha dan dapat menjadi daya tarik masyarakat luar terhadap hasil produksi masyarakat Desa Kadur. Akan tetapi, masyarakat juga harus siap untuk mendukung Desa Kadur menjadi desa mandiri,” ujar Jaironi, Kepala Desa Kadur.
“Jika hasil produk Desa Kadur dipasarkan ke luar daerah tentu akan lebih menguntungkan bagi masyarakat. Contohnya, apabila petani madu kelulut mau bekerja sama dengan gerai oleh-oleh Pekanbaru maka madu kelulut dapat menjadi suatu produk khas dari Desa Kadur yang pemasarannya sampai ke luar Rupat Utara,” kata Geovani, Dosen Pembimbing Lapangan Kukerta Tematik Revolusi Mental Unri.
Beberapa peluang pengembangan ekonomi desa dengan fokus menggerakkan potensi lokal antara lain, bisnis sosial sederhana yang memberikan pelayanan umum kepada masyarakat dengan memperoleh keuntungan finansial. Peluang pengembangan jenis-jenis usaha dalam klasifikasi ini paling menarik karena kebutuhan dan potensi di desa relatif tersedia.
“Kami sebagai petani madu kelulut sudah cukup mengerti bagaimana cara memproduksi madu kelulut. Yang kami butuhkan yaitu penelitian terhadap madu kelulut tentang manfaat dan kandungan yang terdapat di madu kelulut jika dikonsumsi,” kata Eka, salah seorang petani madu kelulut.
“Tidak hanya madu kelulut, anyaman, dan nugget saja yang menjadi tolak ukur pengembangan usaha oleh Desa Kadur untuk dijadikan produk atau ciri khas masyarakat setempat. Ada juga usaha lain seperti kopi khas masyarakat kadur, terasi dan lain sebagainya yang telah ada di Desa Kadur. Namun dalam pengembangan usahanya masih terdapat berbagai kendala yang belum dapat diatasi," ujar Nuh selaku ketua BUMDes.